oleh

Okupansi Hotel di Sumsel Menurun

SUMSELKITA.COM, Palembang – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro di Sumatera Selatan berdampak pada seluruh sektor, salah satunya hotel dan restoran.

“Akibat dari PPKM ini okupansi hanya mencapai 20 hingga 30 persen, pengaruh karena orang tidak bisa keluar. Sedangkan kebanyakan orang kita (Palembang) dari daerah luar,” ungkap Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Selatan, Herlan Asfiudin, Senin (12/7/2021).

Ia berpendapat okupansi atau kunjungan/hunian restoran dan hotel bisa meningkat setelah PPKM selesai.

“Sekalipun ada promo, tidak berpengaruh terhadap peningkatan hotel. Jadi menunggu pemberlakuan PPKM selesai,” kata Herlan.

Tak hanya okupansi, selama PPKM juga terdapat banyak pengurangan karyawan.

“Ada 10 hingga 20 persen kita mengurangi karyawan selama PPKM, karena kalau tidak dikurangi bagaimana mau menggaji karyawan,” ujar Herlan.

Dikatakan Herlan, pengurangan karyawan beda dengan PHK.

“Kalau PHK itu benar-benar diberhentikan dari tempat mereka bekerja, tapi kalau pengurangan karyawan hanya istirahat di rumah saja (dirumahkan) karena tidak ada yang bisa menggajinya. Tapi nanti kalau keadaan sudah bagus kembali maka akan kita panggil kembali,” Herlan menerangkan.

Ia juga mengimbau pelaku usaha hotel dan restoran tetap mematuhi aturan pemerintah.

“Ini demi kebaikan kita semua.”

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed