SUMSELKITA.COM,PALEMBANG -Turunnya kasus Covid 19 di Sumsel tidak telepas dari hasil kerja kolaborasi yang baik antara pemerintah provinsi dan pemangku kebijakan lain, seperti TNI-Polri, Satgas Covid, Tenaga Kesehatan, para relawan, tokoh agama, tokoh masyarakat dan yang paling penting kesadaran dari warga masyarakat itu sendiri.
Disala-sela membuka Program Penggalangan dan Peningkatan Kapasitas Relawan Covid-19 Wilayah Palembang yang digelar di hotel Aston Palembang, Jumat (15/10) pagi. Gubernur Herman Deru menyebut tingkat kesadaran masyarakat Sumsel untuk mengenakan masker telah mencapai 80 persen.
Demikian juga halnya kesadaran masyarakat untuk ikut vaksinasi juga terus terjadi peningkatan, meski capainya bari 30 persen namun secara umum masyarakat sudah mengetahui begitu pentingnya vaksinasi.
“Vaksinasi itu kita ibaratkan pakai helm, bukan berarti pakai helm terhindar dari kecelakaan. Tapi dengan pakai helm maka tingkat cindra yang dialami bisa diminimalisir. Begitu jugan vaksinasi, minimal jika terpapar tidak sampai berujung pada kematian,” tegas Herman Deru.
Untuk tenaga vaksinator menurut Herman Deru jumlahnya cukup banyak di Sumsel, tinggal lagi kebutuhan vaksin yang harus terus ditambah agar vaksinasi bisa diberikan secara merata.
“Kerja keras yang dilakukan Pemda maupun pihak TNI/Polri dan lembaga lainnya dalam menggencarkan vaksinasi patut kita apresiasi,” imbuh Herman Deru.
Terkait dengan Program Penggalangan dan Peningkatan Kapasitas Relawan Covid-19, dia mengharapkan para relawan Covid 19 di Sumsel untuk lebih gencar mengkampanyekan gerakan sadar vaksin dan penerapan protokol kesehatan (Prokes) dengan cara yang tegas namun tetap humanisme.
“Jadi relawan harus tegas namun tetap mengedepankan sikap yang humanis,” harapnya.
Lebih lanjut Herman Deru mengingatkan agar para relawan untuk tetap ikhlas dalam melaksanakan tugas kemanusiaan utamanya dalam melawan penyebaran Covid-19.
“Tugas relawan ini tidak sederhana. Maka modalnya ikhlas. Untuk menjadi ikhlas itu perlu proses,” imbuhnya.
Begitu pentingnya tugas seorang relawan lanjut Herman Deru, karena bukan saja menjaga untuk menyelematkan jiwa orang lain, tetapi menyelamatkan diri sendiri maupun keluarga.
“Pesan saya ikuti pelatihan ini dengan baik. Pelatihan ini sangat dibutuhkan agar tidak salah melakukan tindakan saat menyelematkan orang lain. Tetap tegas tetapi humanis, dengan tata cara yang baik,” ucapnya.
Herman Deru juga mengingatkan agar para relawan Covid-19 dapat melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar memiliki kesadaran akan pentingnya vaksiniasi serta mentaati protokol kesehatan (Prokes).
“Pencegahan Covid-19 ini harus dilakukan dari hulu hingga hilir. Para relawan harus menyadarkan masyarakat betapa pentingnya vaksiniasi dan mentaati prokes,” tegasnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi yang ikut secara virtual mengatakan, para relawan tersebut berperan dalam menekan penyebaran Covid-19 melalui pelatihan.
“Relawan ini dikhususkan untuk penanganan Covid-19 di wilayah terkait hingga ke level kecil seperti keluarga dan lingkungan,” ujarnya.
Tak hanya itu, keterlibatan beberapa elemen masyarakat dalam peran relawan sebagai upaya mempercepat penanganan Covid-19 melalui sinergi antar semua pihak.
Kepala Sub Bidang Pelatihan BKR BNPB l, Prasetyo Nurhadjanto mengatakan, ada 1.000 relawan yang ikut pelatihan peningkatan kapasitas yabg dilaksanakan pada 13-19 Oktober 2021.
“Target membentuk 1.000 relawan, mereka akan mengikuti pelatihan. Sejumlah relawan ini berasal dari Kota Palembang, Banyuasin, Ogan Ilir, Para Organisas perencanaan BPBD dan organisasi mitra lainnya.
Menurutnya, para relawan Covid-19 akan diberi materi yang beroreantasi pada penanganan Covid-19.
“Kendati Covid-19 sudah mulai melandai, namun relawan juga bisa dibekali dengan pengetahuan untuk penanganan bencana lain,” terangnya.
Komentar