SUMSELKITA.COM,PALEMBANG – Gubernur Sumsel H. Herman Deru optimistis Sumsel akan menjadi daerah yang sangat welcome bagi para investor. Hal itu dikatakannya saat membuka Forum Bisnis Investor Summit Tahun 2021 di Hotel Novotel, Kamis (28/10).
Menurut HD masuknya investasi itu tentu akan memberikan profit bagi daerah, karena itu Ia tak bosan mengingatkan jajarannya untuk melakukan transformasi di berbagai bidang terutama bidang pelayanan.
“Kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit dan panjangnya birokrasi ini juga harus kita kurangi,” jelasnya.
Selain melakukan transformasi pelayanan, Ia juga menilai perlu dilakukan transformasi mindset agar mulai dari daerah terkecil yakni desa, kelurahan hingga kecamatan dan kota ubah jangan semata berorientasi pada PAD saja tapi harus mulai memikirkan perputaran ekonomi di sekitar yang bisa dikembangkan.
“Karena itu kita jangan hanya memberikan informasi peluang saat investor datang saja, tapi memang difasilitasi secara sejak awal,” tambahnya.
Menurutnya HD banyak cerita industri besar harus pindah karena hal-hal kecil, termasuk karakter buruh juga pemerintah daerah. Selain itu mahalnya harga komoditas dan upah dan juga menjadi masalah klasik yang sering ditemui. Hal ini kata HD harus menjadi perhatian pemangku kebiijakan di daerah agar para investor tertarik menanamkan investasi.
“Melalui forum inilah kita harap dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi kemajuan investasi Sumsel,” tambahnya.
Sementara itu terkait forum bisnis yang digelar ini, Herman Deru mengatakan bahwa penyusunan strategi penanaman modal di Provinsi Sumsel harus sejalan dengan maksud dan tujuan yang tertuang pada pasal 1 ayat (1) Undang-Undanf Nomor 11 Tahun 2020 juga harus tetap mengedepankan isu penting terkait penanaman modal yaitu penyusunan strategi inbestasi di daerah yang IPRO ( investment project ready to offer).
Hal ini penting karena akan menjadi ukuran dan syarat bagi para investor untuk dapat menanamkan investasinya di Sumsel.
Sebagai salah satu provinsi terbesar di Indonesia Sumsel diakuinya memiliki banyak keunggulan dan potensi sumberdaya alam yang dapat menarik perhatian investor untuk berinvestasi. Selain di minyak dan gas bumi, Sumsel juga memiliki cadangan batubara yang besar. Demikian halnya di bidang perkebunan seperti sawit dan karet hingga pertanian.
“Sumsel yang terdiri dari 17 kab/kota dan dengan berbagai sektor potensi investasi serta dukungan infrastruktur yang ada, tentu harus lebih optimal kita kembangkan dan tingkatkan ke arah proyek yang IPRO dimana secara administrasi dan data akan memberikan kepastian dan rasa nyaman bagi investor. Dengan harapan ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan investasi di Sumsel,” jelasnya.
Iapun berharap kedepan Sumsel akan mempunyai program-program tentang promosi penanaman modal yang benar-benar bisa menarik para investor baik yang memenuhi syarat formal mauoun informalnya. Karena hal ini juga akan mendukunng program-program yang diamanatkan dalam undang-undang Nomor 11 Tahun 2020.
“Semakin banyak investor menanamkan modalnya untuk berinvestasi di Sumsel maka semakin banyak menciptakan kerja,” jelas Gubernur yang terkenal tegas tersebut.
Sementara itu Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal RI diwakili Direktur Perencanaan Infrastruktur, Moris Nuami mengatakan detail IPRO yang telah digagas Pemprov Sumsel merupakan suatu langkah yang cukup maju. Karena ini dapat menjadi refrensi dan acuan bagi calon investor di bidang proyek yang sudah disiapkan IPRO nya.
Menurut Moris investasi merupakan hal yang sangat oenting dan dipeelulan terutama dalam menyiapkan lapangan pekerjaan bagi angkatan baru.
Maka dari itu pertemuan seperti ini perly menjadi perhatian semua pihak tak terkecuali Sumsel.
“Pemprov Sumsel memiliki potensi ekonomi banyak, SDA terbarukan ada Bukit Asam, Pertamina dan perkebunan sawit. Potensi-potensi ini perlu dioptimalkan,” tambahnya.