SUMSELKITA.COM,PALEMBANG – Tingginya curah hujan sepekan terakhir di berbagai daerah di Sumatera Selatan (sUMSEL), diprediksi akan meningkat hingga 70 persen.
Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mengintruksikan pemerintah daerah di Sumsel, untuk segera menetapkan Siaga Bencana, untuk mengantisipasi terjadinya bencana La Lina.
Menurut Kepala BPBD Sumsel Iriansyah, saat ini Sumsel telah menetapkan status Siaga Bencana. Untuk mengatasi bencana, BPBD Sumsel berkoordinasi dengan stakeholder lainnya, seperti TNI, Kepolisian, Basarnas, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pemerintah kabupaten/kota.
“Status Sumsel masih Siaga Bencana. Kita juga sudah mempersiapkan personel dan peralatan untuk mengantisipasi kalau terjadi bencana di Sumsel,” ucapnya, Jumat (5/11/2021).
Untuk peralatan keselamatan yang disiapkan, yakni dari Basarnas ada perahu karet, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumsel menyediakan alat-alat berat untuk mengevakuasi akibat bencana. Serta dari Dinas Sosial (Dinsos) Sumsel menyiapkan bantuan sosial dan lainnya.
“Berdasarkan monitoring data suhu permukaan laut di samudra pasifik bagian tengah dan timur menunjukkan nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina sebesar -0.61 pada terhitung sejak dasarian I Oktober 2021,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi dan Geofisika Kelas 1 Palembang Wandayantolis di Palembang, Kamis, 4 November 2021.
Kondisi tersebut menyebabkan sebagian besar wilayah Sumsel akan diguyur hujan dengan skala menengah 200-300 mm per hari dibarengi angin yang kencang sehingga bisa menjadi penyebab bencana seperti banjir, longsor, bandang angin kencang, puting beliung ataupun badai tropis berpotensi meningkat dan terus berkembang.
“Fenomena tersebut berlangsung sejak Oktober dan diprakirakan berlangsung hingga Maret 2022, Maret ini puncaknya hujan yang berpotensi berujung bencana,” kata dia.
Komentar