SUMSELKITA.COM,PALEMBANG – Perhatian dan kepedulian Gubernur Sumsel H Herman Deru terhadap keberagaman beragama di Sumsel patut di apresiasi. Hal ini juga yang mendasari dianugerahinya Herman Deru sebagai Tokoh Pelopor dan Penggerak Moderasi Beragama Sumsel dari Kementerian Agama Republik Indonesia yang diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof Nizar pada temu ramah tamah tokoh agama Budha di Pendopoan Griya Agung Palembang, Selasa (7/12).
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan penghargaan ini luar biasa, namun yang patut mendapat penghargaan tersebut adalah seluruh warga masyarakat Sumsel karena telah membuat iklim kerukunan antar umat beragama di Sumsel berjalan dengan kondusif.
“Saya berterima kasih dapat penghargaan ini tapi sebenarnya yang paling layak mendapatkannya seluruh warga masyarakat Sumsel karena telah menjadi orang penganut agama yang fleksibel sehingga walaupun berbeda agama tetapi tetap rukun,” ungkap Herman Deru.
Bapak pembangunan ini juga, didalam pelayanan tidak membedakan-bedakan agama. Artinya dia selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap umat beragama.
“Sebagai kepala daerah, Saya tidak membedakan pelayanan kepada semua umat beragama. Apapun acaranya, apapun kegiatannya selama ada irisan waktu saya akan hadir,” ucapnya.
Herman Deru menilai kerukunan umat beragama ini sangat penting, sebab tanpa adanya kerukunan tentu pembangunan ini tidak mungkin bisa berjalan.
“Kontribusi kerukunan ini untuk maju lajunya pembangunan itu sanggat tinggi. Jadi kontribusinya itu luar biasa, tanpa kerukunan tidak ada pembangunan termasuk melajunya pertumbuhan ekonomi seperti yang kita harapkan,” ungkapnya.
Diapun mengapresiasi deklarasi Gerakan Moderasi ini adalah program khusus dari Kementerian Agama RI. Dimana hal tersebut menurutnya agar menghilangkan kekakuhan dan upaya mempertahankan kondisi stabil saat ini, bukan hanya datang dari pemimpin daerah tapi juga para penganut agama.
“Saya merasakan kestabilan Kamtibmas berkat kerukunan antar umat bergama meskipun kadang ada saja potensi tapi semua di atasi dengan baik, ini yang harus kita pertahankan,” tuturnya.
Menurutnya dalam melakukan keamanan dan ketertiban itu kuncinya cuma satu yaitu tepo seliro atau toleransi. “Artinya masing-masing agama kita itu tentu mengajarkan kita untuk menjaga silaturahmi dan menghormati,” tutupnya.
Sementara itu, Plt.Kakanwil Kemenag Sumsel, Deni Priansyah mengatakan pengahargaan yang diberikan kepada Gubernur Sumsel itu sangat layak dan sudah melalui kesepakatan bersama dengan para tokoh linas agama.
“Kita sebelum memberikan penganugeraan ini kami mengumpulkan para mejelis-majelis agama dan kita telah sepakat bahwa penganugerahan itu sangat layak di berikan kepada Gubernur Herman Deru,” ucapnya.
Kegiatan dan launching deklarasi Gerakan Moderasi ini adalah program khusus dari Kementerian Agama RI.
“Jadi yang hadir hari ini semua lintas agama dan juga para Kanwil se Kabupaten/Kota,” ucapnya
Turut hadir pada kesempatan ini, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof Nizar, Ketua DPRD Provinsi Sumsel Hj. RA. Anita Noeringhati, Kabintaldam II/Sriwijaya Kolonel Infa Zulkifli, Kasubdit Bahabin Kamtibmas, AKBP Lisbeth Doloksaribu, Anggota Komisi I DPRD Sumsel Budiarto Marsul dan Ketua FKUB Sumsel, K.H. Mal’an Abdullah, para Kepala OPD Sumsel/mewakili. Hadir serta para tokoh lintas agama yang ada di Sumsel. **
Komentar