SUMSELKITA.COM,PALEMBANG – Gubernur Sumsel H. Herman Deru didaulat menjadi narasumber terpilih dalam acara Detik.Com Year In Review 2021 dengan tema “Cerita Daerah Melepas Belenggu Pandemi” secara virtual dari Command Center, Senin (13/12).
Tak hanya Herman Deru, namun Ridwan Kamil juga ikut terlibat dalam diskusi secara daring yang dipandu presenter kawakan Ibukota Alfito Deanova itu juga turut menghadirkan narasumber lain yang tak kalah kondang yakni dokter yang juga influencer Tirta Mandira (dr Tirta), dan juga Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), dr Masdalina Pane.
Dalam diskusi singkat sekitar 30 menit tersebut Herman Deru menceritakan bocoran bahwa kunci sukses untuk melepaskan daerah dari pandemi Covid adalah sinergi.
Selain bersinergi, dalam kesempatan itu Herman Deru juga memaparkan bahwa Sumsel saat ini tengah menggalakkan gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) sebagai upaya bangkit perlahan dari pandemi Covid 19. Caranya dengan memanfaatkan gerakan SMP untuk menekan biaya hidup masyarakat dan meningkatkan penghasilan dan perekonomian warga dengan memanfaatkan pekarangan rumah.
Herman Deru mengaku optimis melalui gerakan Sumsel Mandiri Pangan akan membawa banyak perubahan terhadap meningkatnya kesejahteraan masyarakat, terlebih tingginya antusiasnya dukungan dari semua pihak seperti dari tenaga Pendamping, Penyuluh, Pendamping POPT (Pengendali Oragnisme Pengganggu Tumbuhan) dan Pendamping PBT (Pengawas Benis Tanaman) yang siap sedia melakukan pendampingan terhadap petani dan masyarakat untuk mengubah mind set dari seorang yang berpola pikir sebagai “pembeli” menjadi seorang yang berpola pikir sebagai “produsen”.
“Melalui gerakan Sumsel Mandiri Pangan ini, masyarakat diharapkan dapat mewujudkan ketahanan pangan dan gizi keluarga melalui pengembangan ketersediaan distribusi dan konsumsi pangan dengan memanfaatkan sumber daya setempat. Seperti lahan pekarangan rumah yang diarahkan dapat dimanfaatkan secara produktif dalam menunjang kebutuhan sayur mayur bahkan dapat memenuhi kebutuhan protein hewani bagi keluarga,” imbuhnya.
Gerakan Sumsel Mandiri Pangan diperuntukan bagi masyarakat, baik itu keluarga miskin maupun keluarga non miskin, meskipun target bantuan dari program ini adalah bagi Rumah Tangga miskin , maka rumah tangga yang non miskin bisa ikut serta dengan menggunakan biaya pribadi (swadaya) bersama-sama warga lain non miskin dilingkungannya.
“Pandemi tak bisa diselesaikan secara parsial tapi “keroyokan” dengan semua elemen. Mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah (kab/kota), TNI Polri, tenaga kesehatan dan juga seluruh elemen masyarakat,” paparnya.
Menurut Herman Deru tidak ada negara yang benar-benar siap menghadapi pandemi ini. Semua gamang bahkan banyak yang tidak percaya jika dampak pandemi ini akan sangat luas dan tak terduga.
“Makanya setelah pemerintah menetapkan siaga darurat pada 2020, Saya langsung ajak semua gotong royong dan bersinergi. Karena tidak mungkin pemerintah bekerja sendiri. Terpenting waktu itu adalah kekuatan tenaga kesehatan yang Saya utamakan karena ini menyangkut keselamatan nyawa,” tegas Bapak Infrastruktur tersebut.
Memanfaatkan kelebihan oksigen di Sumsel, Herman Deru mengaku menggandeng swasta dna BUMN untuk menyediakan oksigen gratis bagi warga bahkan hingga memasok kebutuhan beberapa Provinsi tetangga seperti Bengkulu hingga Jawa Barat.
Tak berhenti sampai disitu, saat pandemi 2020 Ia juga harus tetap memutar otak bagaimana menjaga agar pertumbuhan ekonomi daerah tidak terus terkontraksi. Dimana saat itu dana transfer ke daerah dikurangi. Belum lagi berita-berita hoaks yang menyebut jika Covid tidak ada menjadi kendala tersendiri dalam penanganan Covid.
Komentar