SUMSELKITA.COM,PALEMBANG – Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) mengikuti Rapat Koordinasi Terbatas Pembahasan Perkembangan Covid-19 dan Evaluasi PPKM, di Command Center Kantor Gubernur Sumsel, Sabtu (5/2).
Rapat Koordinasi (Rakor) terbatas tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang juga merupakan Ketua Komite Penanganan Covid-19. Dan diikuti oleh para menteri/pimpinan lembaga terkait serta serta para Gubernur, Bupati dan Walikota se Indonesia.
Selaku pimpinan rapat Airlangga Hartarto meminta para Kepala Daerah dan Forkopimda untuk memperkuat kembali koordinasi monitoring dan pengendalian kasus Covid-19 di daerah masing-masing.
“Meningkatnya kasus baru varian omicron membuat kita untuk terus waspada. Untuk itu semua Kepala Daerah dan Forkopimda perkuat koordinasi dan lakukan monitoring, pengendalian di daerah sampai dengan tingkat mikro,” tegas Airlangga.
Khusus untuk wilayah luar Jawa Bali, lanjut Airlangga terjadi penambahan kasus konfirmasi harian per 3 Februari 2022 sebanyak 1.736 atau 6,4% dari total kasus harian nasional yang sebanyak 27.197 kasus. Untuk itu selaku Koordinator PPKM untuk wilayah luar Jawa Bali Airlangga mengajak semua pihaknya untuk terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah guna memastikan fasilitas, nakes, dan obat-obatan siap dan siaga dalam menangani lonjakan varian Omicron.
“Dengan lonjakan kasus aktif Covid-19 varian Omicron beberapa hari terakhir. Pemerintah pusat langsung berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan kesiapan fasilitas kesehatan mulai rumah sakit, ketersediaan obat-obatan, tabung oksigen. Kebutuhan dan ketersediaan fasilitas isolasi terpusat disamping itu dibutuhkan kesiapan tenaga Kesehatan di daerah,” imbuhnya.
Sementara itu Wagub Sumsel Mawardi Yahya menyebut, kesiapan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam menghadapi lonjakan kasus positif varian baru Covid-19 Omicron telah menyiapkan rumah sakit sampai dengan tempat karantina terpusat.
“Saat ini pemerintah Provinsi tengah bersiap dan siaga dalam menangani lonjakan Covid-19 varuan Omicron ini, mulai dari penanganannya kita mempunyai 56 rumah sakit layanan tersebar di Sumsel
Ditambah tempat isolasi di wisma atlet Jakabaring Sport City (JSC) dengan kapasitas 500 tempat tidur, obat-obatan, maupun oksigen kita sudah siap,” kata Mawardi.
Selain itu juga dia mengajak masyarakat agar tidak resah dengan lonjakan Covid-19 varian Omicron. Akan tetapi tetap terus menetapkan protokol kesehatan yang ketat dalam aktifitas sehari-hari.
“Tentunya masyarakat jangan terlalu resah yang terpenting kita menekankan protokol kesehatan yang ketat dikegiatan sehari-hari agar aktivitas kita terus bisa berjalan dengan semestinya,” tambahnya.
Dia juga menyebutkan Sumsel saat ini di Sumsel ada 4 kabupaten menerapkan PPKM level 1 dan 13 Kabupaten/Kota level 2.
“Di Sumsel sendiri penerapan PPKM masih sampai level 2 diantaranya 3 Kabupaten level 1 dan 13 Kabupaten/Kota level 2, protokol kesehatan tetap diterapkan dan tetap waspada,” pungkasnya.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Kesehatan Prov Sumsel Lesty Nuraini menyebutkan, Kasus Covid-19 varian Omicron di Sumsel baru terditeksi satu orang.
“Di Sumsel tepatnya di Palembang baru ada satu orang yang terinfeksi omicron dan memang mempunyai riwayat perjalanan ke Jakarta dan melakukan isolasi mandiri,” kata Lesty.
Dia mengatakan, penetapan seseorang mengidap Omicron mempunyai waktu yang lama dan memakan waktu 2 minggu lebih.
“Untuk mengetahui seseorang terinfenksi Omicron juga perlu melewati beberapa tes dan memerlukan waktu kurang lebih dua minggu lamanya,” ucapnya.
Lesty juga mengatakan, penanganan varian Omicron tidak jauh beda dengan penanganan Covid-19 seperti biasanya.
“Mengenai penangannya juga tidak jauh berbeda dengan Covid biasa, jangan tinggalkan penerapan protokol kesehatan,” pungkasnya.