SUMSELKITA.COM, PALEMBANG – Pemerintah Kota Palembang segera menata Pasar Rakyat Lemabang dan sekitarnya agar tertib.
Selain itu, penataan tersebut juga diharapkan mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hal ini diungkapkan Wali Kota Palembang, H Harnojoyo, usai rapat penataan pedagang pasar rakyat Lemabang, di rumah dinasnya, Selasa (31/5/2022).
“Insya Allah penataan ini merupakan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR). Mereka saat ini sedang mendesain Pasar Lemabang agar lebih tertata,” ujar Harnojoyo.
Diakuinya, saat ini lapangan parkir digunakan oleh para pedagang kaki lima (PKL). Sebanyak 250 PKL ini akan ditertibkan dan ditata kembali agar tidak semrawut.
Malah, kata Harnojoyo, hampir 5 persen pedagang ini punya lapak maupun kios di dalam.
“Ya, karena enggan untuk masuk, para pedagang ini akan ditertibkan kembali supaya lebih rapi, aman dan tertata,” katanya.
Untuk estimasi dana penataan pasar, Harnojoyo menyebutkan pihaknya tidak menerima bantuan berupa nilai, namun berupa bangunan.
Sehingga, Pemkot masih menunggu PT Pusri yang sedang mendesain Pasar Lemabang.
“Kalau estimasi dana penataan Pasar Lamabang sebesar Rp1 miliar lebih, kita hanya menerima bantuan berupa barang, Pusri yang desain. Mudah-mudahan setelah dibenahi akan meningkatkan PAD, kita juga mendorong perusahaan lain untuk bantuan penataan pasar-pasar lainya di Kota Palembang,” ujar Harnojoyo.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Palembang Jaya, Ahmad Rizal, mengatakan, rencana yang akan ditertibkan yang di seberang yang rata-rata tidak memiliki lapak di dalam.
Total lapak dan kios ada 450 dan pedagang yang berada di luar lokasi pasar, lanjut Rizal, sebagian besar memiliki lapak.
“Sebetulnya mereka itu ada yang punya lapak di dalam tetapi mereka lebih memilih di luar.”
Rizal menerangkan, pihaknya akan memberikan fasilitas lapak bagi pedagang yang memang tidak punya lapak.
“Nantinya akan kita fasilitasi dengan lapak yang kita bangun dan memiliki atap yang berlokasi di samping kanan pasar dan depan pasar,” ujar Rizal.
“Untuk pendekatan sebetulnya sudah kita lakukan, tetapi memang ada sebagian pedagang yang memilih untuk di pinggir jalan,” Rizal menambahkan.
Masih dikatakannya, bahwa fasilitas yang akan diberikan tersebut dinilai juga akan berdampak kepada PAD Palembang.
“Karena untuk pedagang di luar itu tidak masuk retribusinya, dan kita tidak tahu siapa yang mengambilnya. Maka dari itu Dinas Perdagangan dan kami punya inisiatif untuk memfasilitasi,” ucapnya.
Dijelaskan Rizal, melalui fasilitas yang akan diberikan tersebut, pihaknya akan memanfaatkan biaya retribusi untuk PAD.
“Artinya kan yang akan untung Kota Palembang,” jelasnya.
Untuk retribusi tetap sama sesuai perwali, untuk harian 5 ribu.
“Bayangkan saja, jika seandainya mereka Rp150 pedagang, jika kita tarik 5 ribu per hari kan lumayan untuk tambahan PAD,” kata Rizal.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan kota Palembang, Raimon Lauri, menambahkan bahwa saat ini pihaknya masih mencari lokasi baru untuk pedagang di Pasar Lemabang.
“Untuk konsep memang masih belum bisa kita sampaikan, karena ini masih dalam bentuk perencanaan dan belum final. Yang pastinya nanti para pedagang yang berada di pinggiran akan kita tertibkan. Namun akan kita siapkan dahulu sarana prasarana atau tempatnya terlebih dahulu,” kata Raimon. (*)
Komentar