oleh

Menparekraf Launching Beli Kreatif Sumsel, Herman Deru Optimistis Ekonomi Sumsel Meningkat Signifikan 

SUMSELKITA.COM, PALEMBANG – Program Beli Kreatif Sumsel (BKSS) yang diinisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, resmi dilaunching di Sumsel oleh Menteri Parekraf RI Sandiaga Uno didampingi Gubernur Sumsel H. Herman Deru, di Griya Agung, Rabu (14/9) sore.

Melalui peluncuran BKSS ini  perekonomian Sumsel diyakini akan semakin tumbuh signifikan.

“Tiga bulan kedepan Saya yakin Beli Kreatif Sumsel akan tunjukkan hasilnya yang sangat tepat sasaran. Siap-siap saja pertumbuhan ekonomi akan meningkat,” jelas Sandiaga.

Menparekraf RI Sandiaga Uno usai melaunching BKSS mengatakan dalam program BKSS ini sebanyak 200 pelaku UMKM akan dikurasi dengan pemberian pelatihan, pendampingan agar mereka dapat meningkatkan omset secara signifikan. Selanjutnya setelah tiga bulan, mereka akan dievaluasi pada bulan November tepatnya.

Menurutnya UMKM yang mau bergabung dalam program ini bisa melalui Dinas Pariwisata dan akan difasilitasi dan diberikan  insentif dengan  beberapa mitra e-commerce dan top brand yang ada. Sehingga para pelaku UMKM bisa bergabung dalam BKSS dengan mudah.

Program BKSS ini juga menurutnya merupakan turunan dari program Gernas Bangga Buatan Indonesia 2022. Program Beli Kreatif Sumatera Selatan merupakan program pendampingan yang dilakukan oleh Direktorat Pemasaran Ekonomi Kreatif, kepada pelaku kreatif subsektor fesyen, kriya dan kuliner .

Dalam program ini, para pelaku kreatif mendapatkan pelatihan digital marketing terintegrasi, perluasan pasar ke dalam marketplace unggulan, literasi keuangan, bantuan layanan cuti bayar pajak dan lainnya.

“Adapun peserta program adalah sebanyak 200 pelaku kreatif dan UMKM yang dijaring dari 17 Kabupaten / Kota yang ada di Sumatera Selatan,” paparnya.

Lebih jauh Sandiaga juga mengatakan program BKSS ini penting dan menjadi unggulan sebagai upaya mendorong terbukanya peluang usaha dan lapangan pekerjaan.

“Ini cara kit beradaptasi di tengah pandemi. Kemarin UMKM mendapat tekanan luar biasa karena pandemi. Baru selesai pandemi ada lagi distrupsi rantai pasokan.  Dan kini dihantam inflasi. Kami yakin dengan Gernas BBI dan BKSS ini bisa melahirkan adaptasi serta pola inovasi pemasaran secara digital. Dan sudah terbukti omset yang meningkat,” tambahnya.

Sementara itu Gubernur Sumsel H. Herman Deru menegaskan dirinya  sangat bangga dengan peluncuran program BKSS di Sumsel.

Meskipun inflasi di Sumsel diakuinya masih belum di bawah 5%. Namun ekonomi kreatif telah membantu perekonomian Sumsel tumbuh di atas ekonomi nasional.

” Ini tak lepas dari  peran serta pelaku ekonomi terutama ekonomu kreatif. Saat ini banyak sekali yang bisa kita aktivasi tapi Saya harap tiga poin penting jadi pijakan, pertama keterampilan dan kreatifitas para UMKM ditambah, permodalan dan ketiga bantuan pemasaran. Ini penting dan tidak bisa dipisahkan,” jelasnya.

Dengan adanya 200 UMKM yang masuk saat ini diharapkan Herman Deru dapat melengkapi 2 juta UMKM yang tergabung di e-commerce.

” Semoga 200 UMKM yang dari Sumsel ini melengkapi 2 juta yang ada di e-commerce menjadi 2,2 juta,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Herman Deru juga mengapresiasi Menparekraf yang masih memperhatikan  kelangsungan UMKM. Sebab sejatinya menurut Dia, UMKM merupakan garda terdepan menjaga ketangguhan ekonomi.

“Kehadiran Pak Menteri melaunching ini akan  semakin menambah semangat, kreatifitas produk dan kreatifitas cara membelinya sehingga ekonomi Sumsel semakin tumbuh,” paparnya.

Dengan dorongan Menparekraf, Ia juga meyakini dapat menekan inflasi Sumsel di bawah 5%.

“Mohon doanya, salah satunya di sektor pariwisata adanya daerah yang kita unggulkan yakni OKU Selatan dengan Sriwijaya Ranau Gran Fondo serta Desa Tebet Lereh di Kota Pagaralam yang masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI),” ungkapnya.

Launching program BKSS tersebut ditandai dengan pemukulan gendang, dilanjutkan dengan peninjauan booth Kriya Sriwijaya.