SUMSELKITA.COM, PALEMBANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan memprediksi Kota Palembang telah memasuki musim hujan dengan intensitas hujan yang tinggi dan berstatus waspada.
Menanggapi hal ini, Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, mengatakan, Pemerintah Kota Palembang akan mengambil langkah-langkah antisipasi, terutama mengantisipasi banjir.
“Antara lain dengan mengajak masyarakat untuk bergotong royong, juga membongkar bangunan yang berdiri di atas saluran,” ujar Fitrianti, Jumat (14/10/2022).
Dengan gotong-royong yang dilaksanakan tiap pekan secara serentak di seluruh kelurahan dan kecamatan, diharapkan bisa mengantisipasi banjir.
Ini karena saat gotong royong dilakukan pembersihan sampah di anak sungai maupun saluran air di permukiman warga.
Dalam banyak kasus, terjadinya genangan air maupun banjir, antara lain karena saluran air yang tersumbat sampah, terutama sampah rumah tangga.
“Termasuk pembongkaran bangunan yang berdiri di atas saluran air. Kita sudah bongkar 235 bangunan liar yang menutupi saluran air,” Fitrianti menyebutkan.
Kendati demikian, Wawako Fitrianti mengatakan pihaknya mengedepankan cara persuasif dalam proses pembongkaran bangunan liar atau tidak berizin yang menutupi saluran air.
“Bangunan itu kita bongkar apabila setelah disepakati bersama. Nanti akan di akomodir camat dan lurah. Itu harus ada bentuk persetujuan dulu ya, maka itu baru akan dibongkar. Walaupun pemkot Palembang sebenarnya bisa membongkar secara paksa, tapi kita tidak ingin ada konflik dengan warga. Jadi kita sepakati bersama-sama,” Fitrianti menerangkan.
Ia juga menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BMKG sejak beberapa tahun terakhir.
“Seperti kalau ada kejadian yang besar, ataupun debit air curah hujan yang cukup tinggi. BMKG juga pasti terus menginformasikan kepada kami,” kata Fitrianti.
Selain itu, Pemkot juga selalu mengimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan dan terutama tidak membuang sampah sembarangan.
“Pemkot juga melaksanakan program normalisasi sungai, dan secara bertahap membangun kolam retensi,” kata Fitrianti. (*)
Komentar