SUMSELKITA.COM, PALEMBANG – Berbagai inovasi dilakukan Marlina Sylvia, Kepala Bidang SDA, Irigasi dan Limbah Dinas PUPR Kota Palembang.
Antara lain Membentuk Komunitas Peduli Sungai dan Banjir.
Sesuai namanya, Komunitas ini berfokus pada penanganan kebersihan sungai, juga pencegahan banjir.
Marlina juga membentuk tim sosialisasi pengembalian ruang untuk air.
Targetnya, membebaskan ruang untuk air mengalir melalui pembongkaran bangunan yang melanggar peraturan terkait sungai dan bangunan di atas saluran.
“Sampai saat ini sudah hampir 300 bangunan liar di 18 kecamatan yang kami bongkar,” ujar Marlina, Kamis (5/1/2023).
Ia juga menurunkan tim khusus membantu pembongkaran semua bangunan yang menghambat aliran air.
Di lapangan, tim ini juga didampingi oleh babinsa untuk menjaga keamanan dan keselamatan tim.
Marlina juga berinovasi dengan membuat Si Monev Super.
“Ini adalah aplikasi untuk mengontrol kegiatan Operasional dan Pemeliharaan bidang SDA-IL dalam rangka pengendalian banjir dan genangan” ujar wanita kelahiran Palembang 6 Maret 1979 ini.
Marlina juga memasang GPS di semua kendaraan operasional dan alat berat yang di bawah kendalinya untuk memastikan tim tersebut bekerja sesuai tupoksi dan peraturan.
Dirinya juga dipercaya atasan untuk bergabung dalam tim rekomtek di tahun 2022 khusus untuk memastikan ruang terbuka biru yang cukup dalam semua pembangunan perumahan di atas 5000 m2.
Sejak Marlina bergabung dalam tim tersebut, semua siteplan yang dikeluarkan pemkot palembang memberikan kewajiban berupa saluran, kolam retensi atau ruang terbuka biru lainnya.
Marlina juga baru saja dipercaya menjadi ketua tim Rekomtek Penimbunan.
“Setiap perubahan tata guna lahan harus memberikan kompensasi ruang terbuka biru yang cukup. Bukan hanya lahan rawa tapi penimbunan/pembangunan di dataran yang bukan rawapun harus menyisakan ruang untuk air mengalir,” kata Marlina, yang saat ini sedang menyelesaikan pendidikan S3 Jurusan Teknik Sipil di Unsri. .
Untuk membantu kinerjanya, Marlina mulai menurunkan tim patroli yang memantau dan mendeteksi penimbunan yang terjadi di beberapa kecamatan di Palembang.
Menjadi wanita karier bukanlah perihal mudah, namun berkat dukungan dari keluarga dirinya mampu menjalani peran ibu dan pemimpin di tempatnya bekerja.
Selepas mendapatkan gelar S1 Teknik Sipil dengan predikat cumlaude, Marlina bergabung di dinas PUPR pada tahun 2001 dengan gaji Rp 1 juta per tahun.
Walaupun honor yang didapat dirasa tak sepadan, marlina melaksanakan tugas dengan penuh semangat, disiplin dan tanggung jawab.
Lulus tes CPNS di tahun 2003 Marlina mulai memburu beasiswa untuk melanjutkan S2.
Marlina melepaskan beberapa beasiswa dalam negeri di tahun 2005 dan 2006 dengan harapan mendapatkan beasiswa S2 ke luar negeri di masa datang.
Impiannya terwujud. Pada tahun 2007 Marlina mendapatkan beasiswa S2 double degree ke Belanda dan lulus di tahun 2009 dengan dua gelar sekaligus.
“Pada tahun 2009 saya lulus kuliah di Belanda Jurusan Teknik Pengairan, dan di Unsri S2 Teknik Lingkungan Pengembangan Rawa Terpadu” tutur Marlina.
Wanita yang fasih berbahasa Inggris ini mengatakan dulu dirinya sempat bercita-cita ingin menjadi dokter.
“Dulu pengen jadi dokter karena ingin menyelamatkan banyak orang. Sekarang saya pun tetap bisa menyelamatkan banyak orang dengan menjadi Kabid SDAIL di Dinas PUPR Kota Palembang, menyelamatkan warga dari banjir,” ujar Marlina, seraya tersenyum.
Pelan tapi pasti, genangan air maupun banjir di sejumlah kawasan di Palembang, mulai berkurang. (*)
Komentar