SUMSELKITA.COM, Palembang – Pemerintah Kota Palembang terus berupaya mengatasi persoalan sampah. Apalagi, kota ini menghasilkan volume sampah yang cukup tinggi, yakni sekitar 1.200-1.300 ton per hari.
Masalah sampah di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan ini juga menjadi perhatian Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Mereka melakukan kunjungan kerja dalam rangka penyamaan pemahaman terhadap pengelolaan persampahan dan feasibility study (FS).
“Kehadiran ini terkait dengan penanganan sampah, program Hibah dari World Bank,” kata Wali Kota Palembang, H. Harnojoyo, di rumah dinasnya, Kamis (6/7/2023).
Harnojoyo mengungkapkan, program yang akan dilakukan tersebut juga sejalan dengan komitmen Pemerintah kota Palembang terhadap penanganan sampah.
“Untuk rencana program ini, tadi kita diminta terkait ketersediaan lahan. Dan lahannya kita sudah siap. Kemudian terkait dengan dukungan anggaran,” ungkapnya.
Diutarakan Harnojoyo, Pemerintah kota Palembang juga sudah memiliki pengalaman akan hal-hal yang berkaitan dengan sampah, salah satunya yakni dengan adanya insenerator berkapasitas 1000 ton.
“Potensi sampah di Palembang ini sudah melebihi dari itu, yakni 1200 hingga 1300 ton.Jadi, walaupun kita mempunyai insenerator 1000 ton, pastinya sampah ini masih ada sisa,” Harnojoyo menerangkan.
Ia berharap, melalui program penanganan sampah yang melibatkan Kementerian Dalam Negeri dan World Bank, potensi sampah di Palembang bisa teratasi, juga dimanfaatkan secara optimal.
“Kita berkeinginan, kota Palembang ini benar-benar dapat clear and clean terkait dengan sampah,” demikian Harnojoyo. (*)