oleh

Titip Pesan Tetap dilestarikan Ini 5 Manfaat Gotong Royong Menurut Walikota Palembang

SUMSELKITA.COM, Palembang – Wali Kota Palembang Harnojoyo berpesan agar program gotong royong terus dilaksanakan.

Hal itu disampaikannya saat bergotong royong bersama masyarakat di Jalan Jepang RT 009, 010, 025, 026 RW 011, Kelurahan Sako, Kecamatan Sako, Minggu (10/9/2023).

“Saya berpesan, agar program gotong royong ini tetap dilestarikan,” ujar Harnojoyo.

Tradisi gotong royong mengandung makna penting dalam budaya Indonesia dan masyarakatnya. Karena, sejak dulu bangsa ini dikenal dengan jiwa kegotongroyongannya.

Di Palembang, program gotong royong identik dengan masyarakat selama dua periode kepemimpinan Harnojoyo dan Fitrianti Agustinda.

Program gotong royong itu dilaksanakan serentak di 18 kecamatan dan 107 kelurahan. Artinya, setiap pagi Minggu, Palembang bergotong royong.

Kini, Harnojoyo hanya bisa berpesan kepada calon wali kota berikutnya agar meneruskan program yang baik ini.

Harnojoyo sudah dua periode jadi wali kota Palembang. Sesuai aturan ia tidak bisa lagi maju di pemilihan wali kota periode berikutnya.

Menurut Harnojoyo, ada banyak manfaat program gotong royong.

“Ada banyak manfaat dari gotong royong yang kita lakukan ini,” ujar Harnojoyo.

Tradisi gotong royong mengajarkan masyarakat untuk memulai, memperbaiki dari lingkungan sendiri.

“Jika lingkungan sudah bersih, maka aka nada kebiasaan dalam menciptakan lingkungan lebih baik,” kata Harnojoyo.

Ia membeberkan lima alasan program gotong royong sangat bermanfaat.

Pertama, kerja sama. Karena gotong royong mendorong masyarakat untuk bekerja sama dalam berbagai kegiatan.

Seperti membersihkan lingkungan, maupun menyelenggarakan acara bakti sosial kemasyarakatan.

“Ini menciptakan rasa persatuan dan solidaritas antara kita masyarakat dan membaur,” ujarnya.

Kedua, menciptakan keharmonisan sosial. Melalui Gotong royong mempromosikan keharmonisan sosial dan toleransi.

“Menciptakan ikatan kuat antar kelompok masyarakat. Mempererat silaturahmi, menjaga komunikasi saat bertatap muka langsung,” ujar Harnojoyo.

Ketiga, kepentingan bersama. Karena Gotong royong mencerminkan semangat untuk memenuhi kebutuhan bersama dan memecahkan masalah bersama.

“Contohnya saat ada bencana alam atau situasi krisis, masyarakat seringkali berkumpul untuk membantu yang membutuhkan.”

Keempat, kegiatan budaya. Seperti saat ada hajatan, arisan, kumpul keluarga yang cenderung mengerjakan secara bersama-sama.

“Ini sesuatu yang tidak bisa kita pungkiri, karena saat sedekah keluarga baik itu acara pernikahan maupun kematian sudah tentu kerja sama,” kata Harnojoyo pula.

Kelima, pendidikan nilai, karena gotong royong, dan solidaritas kepada generasi muda.

“Kalau kita kompak, tentu anak cucu kita juga akan melakukan hal yang sama. Kita sebagai teladan yang baik. InsyaAllah banyak keuntungan yang kita dapat dari gotong royong,” katanya.

Sebelumnya bergotong royong di Jalan Jepang, Wali Kota Palembang, H Harnojoyo melaksanakan salat Subuh berjamaah.

Lokasinya di Masjid Istiqlal, Jalan Perintis Raya Komplek Multi Wahana Kelurahan Lebung Gajah, Kecamatan Sematang Borang.

Selain itu, Harnojoyo meresmikan Pondok Pesantren Ma’had Robbani Palembang Jalan Takwa (Pipa) Sukamulya, juga di Sematang Borang. (*)