SUMSELKITA.COM,Palembang – Kondisi klub sepak bola kebanggaan Sumatera Selatan, Sriwijaya FC, kian memprihatinkan. Klub yang berlaga di Pegadaian Liga 2 musim 2024/2025 ini tengah dilanda masalah keuangan serius hingga mengalami penunggakan gaji pemain selama dua bulan, bahkan mendekati tiga bulan jika gaji belum dibayarkan hingga 14 Desember 2024 mendatang.
Krisis finansial ini semakin memuncak jelang laga penting melawan PSPS Pekanbaru yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 14 Desember 2024, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ). Ancaman kekalahan walkover (WO) membayangi Sriwijaya FC jika para pemain menolak bertanding akibat belum terpenuhinya hak mereka, termasuk pembayaran gaji dan uang muka (DP).
Menanggapi situasi ini, Penjabat (Pj.) Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi tidak dapat memberikan bantuan keuangan secara spontan kepada Sriwijaya FC. Elen menjelaskan bahwa Sriwijaya FC bukan bagian dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sumsel, melainkan organisasi masyarakat (ormas).
“Ini bukan OPD, ini ormas yang harus kita dukung bersama,” kata Elen. Namun, ia menambahkan bahwa dukungan finansial dari pemerintah harus mengikuti regulasi yang jelas. “Kita tidak bisa spontan. Kalau OPD bisa dimasukkan ke dalam anggaran,” ujarnya.
Meski demikian, Pemprov Sumsel tetap menunjukkan dukungan dengan menyediakan fasilitas seperti Jakabaring Sport City (JSC) sebagai tempat latihan dan pertandingan. Elen menegaskan bantuan berbentuk hibah masih memungkinkan, namun bantuan finansial langsung memerlukan proses sesuai peraturan yang berlaku.
Ia juga menyebutkan telah bertemu dengan manajemen Sriwijaya FC sekitar 1,5 bulan lalu. Menurutnya, aspek teknis terkait keuangan sepenuhnya menjadi urusan internal perusahaan klub tersebut. “Ini beda organisasi, pemerintah provinsi tidak bisa masuk ke ranah itu,” pungkas Elen.
Situasi pelik yang dihadapi Sriwijaya FC ini memerlukan langkah cepat dan solusi konkrit agar klub kebanggaan Sumsel dapat bertahan dan melanjutkan kiprahnya di kancah sepak bola nasional.
Komentar