SUMSELKITA.COM,PALEMBANG-Menteri Perekonomian (Menko) Bidang Pangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan, Wali Kota Palembang Ratu Dewa bersama Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Herman Deru secara langsung meresmikan Koperasi Kelurahan Merah Putih Sukodadi, Kecamatan Sukarame, Kota Palembang, Senin (16/6/2025).
Bahkan, pada peresmian Koperasi Merah Putih (KMP) tersebut, Menko RI Zulkifli Hasan juga terlihat didampingi oleh Menteri Desa, Wamendagri serta jajaran lainnya.
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa mengatakan, bahwa koperasi merah putih tersebut saat ini telah terbentuk di 107 kelurahan di Kota Palembang.
“Sudah beberapa yang berjalan selain di Sukodadi, tinggal koordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM,” kata Ratu Dewa.
Sementara itu, Menko RI Zulkifli Hasan mengatakan, bahwa koperasi merupakan alat yang berdampak untuk kesejahteraan masyarakat. Dengan begitu, kemandirian ekonomi bisa diwujudkan secara bersama-sama.
“KMP ini selain sembako (kebutuhan pokok), juga bisa menjadi agen gas LPG 3 kg, koperasi ini juga dapat menyediakan pupuk subsidi, hingga menjadi agen penyalur bantuan pemerintah,” katanya.
Zulhas juga mengatakan, eksistensi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ini bakal mampu menghilangkan praktik tengkulak, rentenir, hingga pinjaman online di desa dan kelurahan yang marak terjadi.
“Sesuai tujuannya setiap kelurahan dan desa punya pusat kegiatan ekonomi yang memutuskan rantai pasok yang panjang, agar masyarakat tidak membeli dengan harga yang lebih tinggi, di koperasi harga akan jauh lebih rendah,” jelasnya.
Selain itu, kata Zulhas, kehadiran koperasi juga akan mendekatkan teknologi digitalisasi dan akses modal ke masyarakat desa, serta mampu mewujudkan kewirausahaan di akar rumput masyarakat desa/ kelurahan.
“Menjadi agen perbankan yang membantu masyarakat dalam proses perbankan, seperti layanan pinjaman modal KUR, dan lainnya,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada pihak terkait seperti pemerintah terkait/ setempat, BUMN, dan semua pihak memberikan bantuan dengan cara mudah.
Masih dikatakannya, bahwa koperasi tersebut memiliki plafon pinjaman sebanyak Rp3 miliar yang digunakan sesuai kebutuhan untuk memenuhi permintaan masyarakat, baik untuk belanja modal sembako, dan lainnya.
“KMP yang sudah terbentuk 97 ribu koperasi di Indonesia, 50-60 persen atau sudah 50 ribu lebih koperasi yang sudah terdaftar artinya sudah bisa mengajukan plafon,” pungkasnya
Komentar