oleh

Pesawat Batik Air Tujuan Jakarta-Lubuklinggau Nyaris Gagal Mendarat di Bandara, Penumpang Ceritkan Detik-detik Menegangkan

SUMSELKITA.COM,PALEMBANG – Penerbangan Batik Air dengan rute Jakarta–Lubuklinggau mengalami insiden menegangkan saat gagal mendarat di Bandara Silampari, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Sabtu (29/6/2025) sore.

Cuaca buruk yang disertai hujan lebat dan angin kencang memaksa pesawat berputar-putar di langit Kota Lubuklinggau selama lebih dari 30 menit sebelum akhirnya kembali ke Jakarta. Pesawat baru berhasil mendarat dengan selamat setelah cuaca membaik pada malam harinya sekitar pukul 20.18 WIB.

Menurut keterangan salah satu penumpang, Dinda, pesawat sempat berada di ketinggian rendah dan bersiap mendarat sebelum kembali naik ke ketinggian.

“Dari Jakarta ke Lubuklinggau, pesawat sudah siap mendarat, tapi karena cuaca buruk dan angin kencang, pesawat naik lagi dan muter-muter. Rasanya nyawa sudah di tenggorokan,” ujarnya dikutip dari Sripoku.com.

Penumpang lain, Wawan Pranowo, menyebut situasi di dalam pesawat mencekam. “Senam jantung dalam pesawat, lihat landasan sudah dekat tapi gagal mendarat. Bonus Jakarta–Lubuklinggau pulang-pergi,” candanya.

Bertha, penumpang lainnya, bahkan sempat menangis dan berdoa sepanjang perjalanan. “Saya hanya bisa berdoa agar bisa diberi kesempatan kembali ke rumah dan melihat anak-anak saya. Hujan dan petir membuat saya sangat takut,” katanya.

Warga sekitar Bandara Silampari turut menyaksikan pesawat Batik Air berputar-putar di udara. Beberapa warga bahkan melaporkan tenda hajatan milik warga sempat diterbangkan angin saat pesawat melintas rendah. “Biasanya cuma sekali pesawat lewat, ini sore dan malam terdengar lagi,” ujar salah satu warga di Kelurahan Marga Rahayu, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II.

Ketua Tim TOKPD Bandara Silampari, Surya, membenarkan insiden tersebut. “Ya, pesawat sempat gagal mendarat karena cuaca buruk. Setelah kembali ke Jakarta dan cuaca membaik, pesawat kembali lagi dan mendarat dengan selamat,” jelas Surya, Minggu (30/6/2025).

Kepala Cabang Lion Air Palembang, Lukman, saat dikonfirmasi menyatakan dirinya tidak memiliki wewenang menjelaskan teknis penerbangan. “Maaf, bukan kapasitas saya menjawab. Ada bagian teknis yang menangani,” singkatnya.

Akibat terbang rendahnya pesawat, sebuah dapur rumah warga di kawasan Kompleks KBS, Lubuklinggau, dilaporkan rusak berat. Dinding dan atap bagian belakang rumah roboh saat pesawat melintas. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Ketua RT setempat, Novan, menyebut jarak antara rumah warga dengan Bandara Silampari hanya sekitar 100 meter.

“Ini kejadian paling parah sejauh ini. Sebelumnya juga pernah ada kasus serupa, tapi hanya atap rumah yang rusak,” katanya.