SUMSELKITA.COM,PALEMBANG- Manajemen Sriwijaya FC akhirnya buka suara menyikapi kritikan yang disampaikan mantan pelatih kiper Ferry Rotinsulu terkait tunggakan gaji pemain, pelatih, dan ofisial musim lalu.
Asisten Direktur Kompetisi III PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) sekaligus Kepala Pembina Sriwijaya FC, Mohammad David, menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam. Ia memastikan bahwa tunggakan gaji tersebut tetap menjadi prioritas untuk diselesaikan.
“Yang pasti itu semua akan diselesaikan. Saya bukannya diam, tapi terus mengutamakan pembicaraan untuk melunasi tunggakan gaji musim lalu. Di sisi lain, persiapan tim juga sangat penting,” tegas David dikutip dari Viral Sumsel.
Sebelumnya, Ferry Rotinsulu yang merupakan legenda Sriwijaya FC menyuarakan kekecewaannya melalui unggahan media sosial. Dalam postingan Instagram dan WhatsApp, ia menyindir kurangnya penghargaan dari manajemen terhadap perjuangan tim musim lalu dalam menyelamatkan klub dari degradasi, padahal gaji selama tiga bulan belum dibayarkan.
Pelatih kepala Sriwijaya FC, Achmad Zulkifli atau Coach Azul, juga turut memberikan tanggapan. Ia mengaku telah menjalin komunikasi dengan Ferry dan menyampaikan situasi internal klub secara terbuka.
“Saya sudah sampaikan ke beliau, tidak ada yang saya tutupi. Bagaimana saya bisa bergabung kembali ke Sriwijaya FC, dan bagaimana juga sebelumnya ada beberapa klub yang bernegosiasi dengan saya. Tinggal bagaimana beliau menyikapinya,” ujar Azul.
Ia menambahkan, manajemen saat ini menerapkan skema prioritas untuk menyelesaikan kewajiban keuangan, sambil tetap mempersiapkan tim menghadapi kompetisi Liga 2 musim 2025/26 yang akan segera bergulir.
“Manajemen bekerja secara step by step, mana yang lebih dulu ditanggulangi. Karena Liga akan segera dimulai, manajemen mungkin mempersiapkan kebutuhan saat ini terlebih dahulu. Setelah itu, mereka akan melunasi apa yang menjadi kewajiban di musim lalu,” pungkasnya.
Manajemen berharap persoalan ini segera rampung dan tidak mengganggu fokus tim dalam menyongsong musim kompetisi baru.