oleh

Sriwijaya FC Bakal Evaluasi Besar-besaran di Putaran Kedua, Manajemen Janji Rekrut Pemain Baru Berkualitas

SUMSELKITA.COM,PALEMBANG – Manajemen Sriwijaya FC mengakui bakal cuci gudang jelang putaran kedua Pegadaian Championship 2025/26 nanti.

“Kita sudah ada ancang-ancang ya evaluasi untuk pemain, sudah persiapan melakukan evaluasi pemain,” ungkap Wapres Sriwijaya FC Mohammad David dikutip dari Sripoku.com.

Ketua Umum Askot PSSI Palembang Mohammad David menjelaskan secara simpel kriteria pemain Sriwijaya FC yang masih dipertahankan dan mana yang layak untuk dieliminasi.

“Kita juga melihat mana yang masih loyal ke kita, kita pertahankan. Kalau sudah berat, ya kita lepas,” kata David yang dipercaya sebagai Asisten Manajer Sriwijaya FC hingga dijuluki sang penyelamat dari degradasi musim lalu.

Dalam dunia sepak bola, cuci gudang berarti sebuah klub melakukan perombakan besar-besaran pada skuat pemainnya dengan melepas banyak pemain secara sekaligus di bursa transfer. Aksi ini sering dilakukan pada akhir musim untuk merevitalisasi tim.

Sriwijaya FC masih menyisakan 2 pertandingan lagi di putaran pertama. Laga kedelapan akan bertandang menghadapi Sumsel United di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Minggu (2/11/2025) pukul 15.30.

Laga kesembilan alias laga pamungkasn akan menjamu Adhyaksa FC Banten di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Jumat (7/11/2025) pukul 15.30.

Manajemen Sriwijaya FC mengungkapkan rencana besar untuk mendatangkan pemain-pemain berkualitas guna mengarungi putaran kedua Pegadaian Championship 2025/26 nanti.

Rencana ini menjadi bagian dari upaya klub untuk bangkit setelah serangkaian hasil buruk yang dialami. Dari 7 laga putaran pertama yang dilakoni, Sriwijaya FC hanya mampu meraih 1 poin hasil imbang di markas Persikad Depok. 6 laga lainnya menelan kekalahan.

“Kita bertekad memperbaiki performa dengan menambah kekuatan di lini depan, lini tengah, dan pertahanan,” kata Wapres Sriwijaya FC Mohammad David.

David yang juga Ketua IJTI Sumsel menjelaskan, bahwa klub tidak hanya akan mengandalkan pemain lokal, tetapi juga berencana mendatangkan pemain asing yang dapat memberikan kontribusi signifikan

Ia menyebut, pemilihan pemain untuk putaran kedua akan dilakukan secara cermat, dengan fokus pada kualitas dan pengalaman yang bisa langsung berdampak pada tim.

“Kami sadar bahwa tim kami membutuhkan perbaikan besar. Oleh karena itu, kami akan mendatangkan pemain yang berkualitas, baik lokal maupun asing, untuk memperkuat tim di putaran kedua,” kata CEO David FC.

Menurutnya, selain memperkuat komposisi tim dengan pemain berkualitas, manajemen juga akan mengutamakan pemain yang punya semangat juang dan adaptasi cepat dengan gaya bermain Sriwijaya FC. Tujuannya adalah agar klub bisa segera bangkit dan memperbaiki posisinya di klasemen

David berjanji, pemain lokal yang didatangkan nantinya adalah nama-nama top di Liga Indonesia.

“Kita sudah jajaki para pemain berkualitas, tetapi belum bisa kita sebut. Untuk pemain asing Michael Enu di putaran kedua nanti mudah-mudahan bisa kita daftarkan,” jelasnya..

Dengan langkah ini, Sriwijaya FC berharap dapat meraih kemenangan-kemenangan yang sangat dibutuhkan untuk mendongkrak posisi mereka di klasemen dan mengembalikan kejayaan Laskar Wong Kito.

Dukungan dan harapan besar dari masyarakat Palembang dan penggemar Sriwijaya FC semakin memotivasi tim untuk segera bangkit dan menunjukkan performa terbaik di sisa musim ini.

Semua Lini Bermasalah

Pelatih Sriwijaya FC, Budi Sudarsono, mengungkapkan bahwa timnya saat ini menghadapi masalah serius di semua lini baik dalam hal penyelesaian akhir maupun pertahanan.

Menurut Budi, meskipun Sriwijaya FC memiliki beberapa peluang, tim kesulitan untuk mengonversinya menjadi gol.

“Kalau bermasalah sih hampir rata-rata semuanya bermasalah. Kita ada peluang tapi nggak bisa gol, kita nggak bisa masukin dari beberapa pertandingan, namanya satu tim kita semuanya,” ujar Budi dalam sesi konferensi pers usai pertandingan.

Budi juga menyoroti kelemahan di sisi kiri pertahanan Sriwijaya FC, yang menjadi titik lemah dalam pertandingan melawan FC Bekasi City

Dalam laga tersebut, semua gol yang dicetak oleh tim tamu berawal dari sisi kiri pertahanan Sriwijaya FC, yang kurang ketat menjaga pemain lawan.

“Di sisi kiri kita nggak ada pilihan. Kita punya Valen, yang merupakan center-back, kita taruh di kiri, dan itu juga nggak efektif,” kata Budi, mengungkapkan ketidakefektifan strategi yang diterapkan.

Gol-gol FC Bekasi City tercipta melalui sundulan yang memanfaatkan umpan-umpan dari sisi kiri.

Pemain seperti Ramadhon dan Eze berhasil dengan mudah memasukkan bola ke gawang Zaenuri tanpa kawalan berarti dari pemain belakang Sriwijaya FC.

Kekalahan ini semakin memperburuk catatan Sriwijaya FC yang saat ini menjadi salah satu tim dengan pertahanan paling rapuh di Liga Championship, dengan kebobolan 16 gol dari tujuh pertandingan dan hanya mampu mencetak tujuh gol.

Menanggapi hal tersebut, Budi Sudarsono menegaskan bahwa ia akan fokus pada perbaikan lini depan dalam sesi latihan mendatang untuk meningkatkan ketajaman serangan.

“Kita dalam beberapa hari latihan, kita fokuskan di depan supaya pas kita masukin gol, kepercayaan diri pemain bisa bangkit,” jelas Budi.

Meski mengalami kesulitan, Budi Sudarsono masih optimis bahwa Sriwijaya FC bisa bangkit dan memberikan hasil positif dalam pertandingan mendatang.

Ia berharap, dengan perbaikan di sisi serangan dan pertahanan, timnya dapat kembali meraih kemenangan dan memberikan kebanggaan bagi masyarakat Sumatera Selatan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed