oleh

Bukan Dipukul, Siswi SD di Gandus Palembang yang Viral Alami Mata Merah Ternyata Karena Hal Ini

SUMSELKITA.COM,PALEMBANG– Kasus F siswi SDN 150 Palembang yang viral lantaran kedua matanya mengalami kemerahan secara mendadak masih terus diusut.

Dari kabar yang beredar pihak sekolah, mengaku tidak mengetahui mengapa mata F bisa mengalami merah dan lebam.

Padahal mata F merah dan lebam saat sepulangnya ia dari sekolah.

Saat itu Bi Erna sang ibu sendiri yang menjemputnya di sekolah dan mendapati kedua mata F sudah merah seperti berdarah.

Kini berbagai tudingan perihal kondisi F pun menjadi sorotan.

Ada yang menduga F memang terkena sebuah penyakit.

Namun ada pula yang menuduh F mendapat kekerasan dari oknum guru di sekolahnya.

Mengenai hal ini, kabar F ini pun sudah viral di media sosia.

Salah satu yang turut berkomentar adalah drg Mirza melalui akun media sosialnya.

Dikutip dari sripoku.com, drg Mirza sempat membagikan sebuah chat dengan dokter bedah.

Saat itu dokter bedah tersebut menyebut F kemungkinan bukan terkena penyakit pertusis lantaran ciri-cirinya tidaklah sama.

Pertusis, atau batuk rejan, adalah infeksi saluran pernapasan yang sangat menular, disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis.

Penyakit ini ditandai dengan batuk parah yang diikuti suara tarikan napas melengking.

Dokter bedah itu pun mencurigai bila kedua mata F terkena benda tumpul.

“Kalau Pertusis sampai sekarang pun akan batuk anaknya.. Pertusis tidak hilang secepat itu.. itu namanya Racoon eye.. 2 bola mata, terkena trauma tumpul. I’m a surgeon btw,” ujar dokter bedah tersebut.

Dalam postingan yang lain, drg Mirza lantas menyoroti pengakuan F yang menyebut guru memakai cincin.

“Saya barusan banget dapat kabar dari teman2 disekitar sana bahwa prosesnya sudah berjalan.

Mari kita tunggu hasilnya, keadilan harus ditegakkan bagi siapapun,

Saya tidak punya kompetensi utk menyimpulkan terkait medis yg terjadi pada korban, karena bidang kompetensi kedokteran saya bukan diranah itu.

Tapi dari penjelasan beberapa sejawat spesialis bahwa meragukan itu ciri2 pertusis dan jika pertusis kok adik itu tidak batuk?

Kemudian pertanyaan saya:

misalkan memang benar itu pertusis, lalu knp adik itu bisa menyebutkan bahkan yg melakukan adalah “bu guru yg pake cincin”?

KENAPA???,” tulis drg Mirza.

Sebelumnya, menurut analisis seorang dokter spesialis mata, kondisi bola mata merah dan bengkak yang dialami F diduga kuat disebabkan oleh faktor alamiah, bukan kekerasan fisik.

dr. Riani Erna, Sp.MK., dokter spesialis mata dari Rumah Sakit Fatimah dan RSMH, menyatakan bahwa berdasarkan perspektif klinis, F kemungkinan besar bukan korban pemukulan di sekolah.

dr. Riani menjelaskan bahwa gejala yang dialami F lebih mengarah pada kondisi peradangan akibat infeksi.

“Menurut perspektif dokter, mata merah dan bengkak yang dialami oleh siswi tersebut disebabkan oleh adanya peradangan pada mata karena infeksi dan virus,” katanya, Senin (3/11/2025).

Apalagi, dugaan itu diperkuat dengan pernyataan orang tua murid yang mengatakan bahwa mata anaknya sebelumnya memang merah walaupun sedikit.

Jadi, awalnya mata merah dan radang itu jika dibiarkan akan membuat mata menjadi lebih merah dan radang yang mengikibatkan selaput mata berdarah.

Dokter menyebut jika matanya sakit karena kekerasan atau dipukul, biasanya hanya pada satu bagian mata saja. Tapi pada video yang ada, kedua matanya merah dan bengkak.

Itu bukan akibat pukulan. Dan juga bukan akibat terlalu banyak menggunakan handphone.

Jadi, menurut analisis, mata merah dan bengkak tersebut karena adanya peradangan sakit mata yang disebabkan oleh infeksi dan virus.

Jadi, saat infeksi dan virus menyerang tubuh, maka sistem imun akan lemah dan mengakibatkan peradangan pada mata, hidung, ataupun mulut seperti halnya ispa.

Dan pada kasus ini, yang diserang adalah mata anak tersebut. Dan bisa jadi, sebelum matanya merah dan berdarah seperti itu, beberapa hari sebelumnya, badan akan demam, lemah, dan lesu.

Dan kondisi itu seharusnya ditangani dengan istirahat yang cukup, minum air putih dan berobat ke dokter.

Sejalah penanganan awal yang baik seharusnya dilakukan sebelum mata menjadi merah dan bengkak dan pembuluh darah pecah sehingga berdarah.

Sebab itu harusnya dibawa langsung ke dokter untuk ditangani dan dilihat apa penyebabnya.

Tapi jika dibiarkan saja, maka mata akan merah dan pembuluh darahnya akan pecah.

Sebenarnya kondisi itu tidak berbahaya dan tidak mengakibatkan kebutaan, hanya saja penyembuhannya akan lebih lama jika dibiarkan dan jika kondisi pembuluh darah pecah.

Pembuluh darah pecah itu karena bengkak dan peradangan itu, oleh sebab itu mata punya perlindungan alami dengan melindungi kornea mata menggunakan membran mata sehingga menghalangi darah atau kotoran masuk merusak mata.

“Yang perlu diwaspadai yakni jangan mengucek mata terlalu kuat dan sering karena bisa menggores kornea mata sebab jika kornea mata tergores maka itu yang akan menganggu penglihatan mata,” tutup dr Riani.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed