oleh

Pembunuh Bos Kerupuk di Palembang Akui Tak Menyesal, Nekat Merampok Demi Hidupi Janda

SUMSELKITA.COM,PALEMBANG– Motif Dian Satria pelaku perampokan bos toko kerupuk di 15 Ilir Palembang akhirnya terungkap.

Dengan santai Dian Satria mengaku butuh uang untuk membiayai pacarnya yang merupakan seorang janda.

Hal tersebut diungkap Dian saat dihadirkan dalam jumpa pers di Polrestabes Palembang, Kamis (4/12/2025).

Diketahui aksi Dian merampok toko kerupuk di jalan 15 Ilir Palembang menuai sorotan.

Tak cuma merampok, Dian juga menggorok pasangan suami istri Darma Kesuma dan Yeni Suwandi.

Atas tindakan Dian, Darma Kesuma meninggal dunia dan Yeni Suwandi harus menjalani perawatan.

Dian yang sempat kabur pun berhasil ditangkap.

Dian Satria ditangkap tim gabungan Unit V Subdit III Jatanras Direskrimun Polda Sumsel dan Unit Pidum Satreskim Polrestabes Palembang di Bandung, Selasa (2/12/2025).

Dari pengakuannya, Dian menyebut benar mencari uang hingga nekat melakukan aksinya itu.

Bahkan Dian menyebut tak menyesal lantaran kejadian keji tersebut sudah terjadi.

“Namanya juga hidup, saya terpaksa melakukan ini untuk makan dan mencukupi kebutuhan saya,” ujarnya dikutip dari Sripoku.com.

Dian mengaku ia tak punya cara lain untuk mendapatkan uang lantaran tak memiliki pekerjaan.

“Kepepet, mau gimana lagi sudah lama tidak kerja,” akunya.

Saat ditanya perihal uang yang didapat, Dian mengaku untuk diberikannya kepada pacarnya yang merupakan seorang janda.

“Aku ni ngelakuin ini nyesal, tapi uangnya untuk dia,” ujar Dian.

Mengenai hukuman yang akan didapatnya, Dian menyebut sudah sewarjanya.

“Ya namanya juga bunuh orang, jadi ya kita jalanin saja,” ucapnya.

Dalam keterangannya, Dian mengaku melarikan diri hanya bermodal Rp 2 juta hasil rampokan yang dihabiskan untuk makan dan menelepon pacar.

Ia juga memilih bersembunyi dengan berpindah-pindah masjid sambil berdoa agar tidak tertangkap.

“Saya tidur di masjid berpindah-pindah,” kata dia.

“Saya salat dan berdoa supaya tak ditangkap,” lanjutnya.

Namun ia mengaku sesekali kangen kepada pacarnya seorang janda di Kota Palembang.

Sehingga ia memberanikan diri untuk menelpon sang pacar menggunakan ponsel pemilik konter.

“HP saya dan korban saya matikan, saya pakai hp conter nelpon pacar saya,” kata dia.

Dian mengaku tidak ada niatan untuk menghabisi korban.

Ia mengaku hanya mengincar harta korban. Namun karena ada perlawanan sehingga ia terpaksa menghabisi korban.

“Saya cuma mau minta uang, di mana uang,” kata Dian.

Karena perlawanan itu, Dian mengaku menggalungkan sabit ke lehernya.

“Saya sempat mencuci tangan dan kaki serta sabit saya. Namun istri korban mengetahui keberadaan saya,” kata dia.

Sehingga ia mengincar istri korban untuk melukainnya.

“Saat saya turun ke bawah tidak ada lagi anak korban sehingga saya kabur,” kata dia.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed