SUMSELKITA.COM,MURATARA– Viral beredarnya video perundungan yang melibatkan pelajar SMP di Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel, mendapat perhatian serius dari Bupati Muratara H Devi Suhartoni.
Ia menyayangkan aksi tersebut dan mengimbau orang tua untuk lebih aktif mendidik serta mengawasi anak-anaknya.
Devi mengajak seluruh orang tua menanamkan sikap sabar, empati, dan menjauhi kekerasan sejak dari rumah.
Menurutnya, pendidikan karakter tidak bisa sepenuhnya dibebankan pada sekolah ataupun pemerintah.
“Tolong di rumah dinasehati anak-anaknya jangan belago (berkelahi) di sekolah, apalagi budak-budak kecil. Idak pacak semua disekolah dan pemerintah. Lingkungan keluargalah paling berperan memperbaiki akhlak anak-anak kita,” kata Devi dikutip dari Sripoku.com.
Ia mengungkapkan, bahwa pasca kasus sebelumnya di Embacang, pemerintah daerah sudah berupaya mengingatkan guru-guru mengenai pengawasan siswa.
Namun, peran orang tua tetap menjadi kunci utama dalam membentuk karakter anak.
Sebagai langkah tindak lanjut, Devi telah meminta tokoh agama untuk masuk ke sekolah-sekolah guna mengajarkan adab, empati, serta nilai-nilai positif lainnya. Ia berharap upaya ini dapat membangun kembali moral generasi muda Muratara.
Di akhir imbauannya, Devi memaparkan beberapa bentuk sanksi sosial yang akan diterapkan kepada pelaku perundungan, perekam, maupun pihak yang memviralkan video kejadian.
Sanksi bagi pelaku dan penyebar video antara lain Kerja sosial membersihkan sekolah, pasar, atau tempat ibadah, membaca yasin sebanyak 100 kali bersama korban, embawa tanaman hias ke sekolah dan di-ruqyah jika masih melakukan perundungan setelah proses pembinaan.
Devi juga menegaskan bahwa pemerintah bersama orang tua kini tengah menghadapi tantangan besar, termasuk masalah perundungan, penyalahgunaan narkoba oleh remaja, serta pergaulan bebas.
“Saya juga anak desa dan hidup prihatin, tetapi kunci adalah didikan orang tua di rumah,” tutupnya.

