SUMSELKITA.COM, Banyuasin – Hal tersebut diutarakan Gubernur Sumsel H Herman Deru pada acara penyerahan bantuan Alat Ukur Kadar Karet Kering (K3) dan Oven Pengering Kopra bagi IKM Banyuasin serta Sertifikat Halal bagi IKM di Prov. Sumsel bertempat di Lokasi Pengolahan Kopra UMKM Gasing Maju Bersama Tanjung Api-Api Kab. Banyuasin, Kamis (15/7/2021).
HD mengungkapkan melalui Alat Ukur K3 akan buka wawasan para petani untuk dapat mengetahui harga karet sehingga tidak lagi ‘dijajah oleh pembeli karena manfaatnya luar biasa dapat mengukur kadar karet.
“Kita harus tahu kenapa harga karet tidak begitu baik, itu karena tidak memperhatikan mutu dan kualitas karet seperti kurang bersih. Saya mengajak para petani, perlu peningkatan mutu Bahan Olah Karet (BOR) seperti jenis Lateks” ajak HD.
Tambahnya, harga karet membaik dengan harga Rp 1800. Masyarakat musti tahu harga tersebut membaik karena negara tetangga lock down. Maka saat ini masa emas kita dalam perbaiki mutu karet
Terkait pengeringan Kopra, saat ini tidak bisa lagi mengandalkan cuaca dapat kering dalam 24 jam dan Oven Pengering Kopra sangat bermanfaat dalam proses pengeringan tersebut” ujar HD
Sedangkan Sertifikat Halal suatu produk yang akan di konsumsi/dipakai konsumen harus dikeluarkan melalui Fatwa MUI
“Siang ini akan diadakan MOU antara Pemprov Sumsel dan TNI untuk meningkatkan status Sawah lebak/pasang surut di Kabupaten Banyuasin untuk dijadikan sawah teknis seluas 34.500 Ha dan ditargetkan November 2021 selesai. Semoga Sumsel dari peringkat 4 nasional pengahsil beras dapat naik peringkat lagi ” tutup Deru
Bupati Banyuasin H. Askolani mendukung Pemprov Sumsel dalam mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan salah satu ya dengan memberikan lahan melalui program food estate.
Kadis Perindustrian Hj. Ernila Rizar melaporkan bantuan Alat Ukur K3 dan Oven ke Gering Kopra merupakan bentuk kepedulian beberapa perusahaan yang mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan Mutu Kelapa dan Kopra di Sumsel.