oleh

Gandeng BI, Gubernur Sumsel Bangkitkan Ekonomi Syariah

SUMSELKITA.COM, PALEMBANG –  Ajang Syariah Festival Sriwijaya 2021 yang digelar Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) diharapkan akan menjadi momentum  penting  menandai bangkitanya ekonomi syariah di 17 Kabupaten/ kota di Sumsel.

“Acara Festival syariah atau Fesyer  ini akan menjadi momentum penting bangkitnya ekonomi syari di Sumatera Selatan,” ungkap Gubernur Herman Deru saat memberikan sambutan pada Syariah Festival Sriwijaya (SYAFARI)  2021 bertempat di  Hotel Arista Palembang,  Kamis (22/7).

Dengan didampingi Ketua TP PKK Sumsel Hj Febrita Lustia HD, Gubernur menilai BI yang berperan sebagai AIR yakni sebagai akselator, inisiator, dan regulator dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia harus didukung oleh berbagai sektor agar kemajuan ekonomi syariah di Indonesia terus berkembang.

“Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim yang terbesar didunia, Sumsel juga merupakan mayoritas muslim akan tetapi ekonomi syariah tidak begitu berkembang. Hal ini terjadi dikarenakan kurangnya literasi yang kita berikan kepada masyarakat,” tambah Herman Deru.

Karena itu dia,  mengajak BI dan pihak perbankan secara umum dan khususnya Bank Syariah untuk memberikan edukasi pada  masyarakat. Memperbanyak literasi yang memuat literasi    ekonomi syariah yang bersifat  sangat fleksibel bisa merambah segala segi ekonomi masyarakat  mulai dari sektor pertanian, perikanan, peternakan, UMKM  dan usaha kecil lainnya.

“Sudah saatnya sekarang kita dengungkan bahwa ekonomi syariah merupakan ekonomi yang fleksibel tidak hanya menentukan halal dan haram saja, ekonomi syariah dapat masuk disemua sektor. Sudah menjadi tanggung jawab setiap muslim untuk mensyiarkannya,” tegas Herman Deru.

Dia yakin    melalui festival ini,  masyarakat  akan lebih mengenal apa itu ekonomi syariah.  Sekaligus mengajak masyarakat  untuk berpartisipasi dalam mengembangkan ekonomi syariah. Bakan secara khusus German Deru memberikan atensi pada Bank   Syariah Indonesia (BSI)   dapat menerapakan tranparansi   transaksi  sebagai bentuk  mengedukasi agar masyarakat  tidak ragu dalam menerapkan  ekonomi syariah   dikehidupan sehari-hari.

“Pola ekonomi apapun kita butuh transparansi, jangan sampai atas nama syariah kita menjadi tidak terbuka,” imbuhnya.

Terkait dengan sertifikasi halal, Herman Deru  meminta agar instansi terkait untuk lebih aktif dalam memberikan sertifikat halal kepada pelaku usaha khusunya UMKM.

“Untuk sertifikasi halal, lebih efisien jika dilakukan  dengan metode jemput bola agar pengusaha kecil dan pelaku UMKM mendapatkan sertifikasi halal pada produk mereka,”  harap Herman Deru.

Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan BI Sumsel, Hari Widodo menjelaskan SYAFARI 2021 dilaksanakan pada tanggal 22 hingga 23 Juli 2021 di Kota Palembang yang juga merupakan rangkaian kegiatan dari Road to FESyar Regional Sumatera tahun 2021 yang akan dilaksanakan di Pekanbaru Riau bulan Agustus mendatang.

“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen dari BI Sumsel dalam mendukung dan meningkatkan perkembangan ekonomi syariah di Sumsel,” ucap Hari.

Ia menyebut dalam  SYAFARI 2021 diselenggarakan sejumlah lomba  diantaranya Tari kesenian Islami, lomba nasyid, dan lomba usaha ekonomi syariah dengan harapan dapat meningkatkan literasi ekonomi syariah, menyebarkan syiar ekonomi syariah dan mengembangkan ekonomi syariah di Sumsel.

“Untuk Sumatera Selatan sendiri, keuangan syariah atas aset perbankan tumbuh hingga 10 persen. Pencapaian yang lebih tinggi di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi syariah nasional yang masih delapan persen. Dari sisi pembiayan ekonomi syariah Sumatera Selatan juga cukup meningkat yakni 8,8, persen. Kondisi yang juga lebih baik dibandingkan rata-rata nasional,” jelasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed