oleh

Kajur di Kampus Unsri Dicopot Atas Kasus Cabuli Mahasiswi

SUMSELKITA.COM,PALEMBANG – Kasus laporan pencabulan yang dilakukan oleh dosen Universitas Sriwijaya di Palembang, terus bergulir. Dosen berinisial A itu kini dicabut dari jabatan sebagai kepala jurusan sedangkan korban telah melapor ke kepolisian setempat.

Wakil Rektor 1 Unsri Zainuddin menyebutkan jika kampus telah memberikan sanksi pada dosen yang diduga mencabuli mahasiswinya, berupa pencopotan dari posisi kepala jurusan.

Pencopotan itu dibuat berdasarkan keputusan dengan rektorat dan juga pengakuan dari dosen cabul di Unsri tersebut.

Selain dicopot dari jabatan sebagai kepala jurusan, dosen Unsri juga mendapatkan sanksi administratif yang lain, sesuai dengan statusnya sebagai ASN.

“Dia kan ASN, tentu sanksi administrasi dan sanksi akademik juga kita berikan ke dia. Tapi detail sanksinya seperti apa saya tidak bisa menjelaskan,” katanya dikutip dari detik.com, pada Selasa 30 November 2021.

Sementara, salah satu korban dosen cabul Unsri melaporkan kasusnya ke Polda Sumsel, pada Senin, 29 November 2021. Dalam laporannya korban mengaku dicabuli dosen pembimbingnya saat pengajuan skripsi, pada September 2021.

Kasubdit PPA Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Masnoni mengaku terus menyelidiki laporan pencabulan yang dilakukan dosen Unsri.

Selain korban yang melapor, menurunya ada dua mahasiswi lain yang diduga dicabuli oleh dosen lain juga di Unsri. Berbeda dengan korban yang telah melapor, dua mahasiswi dicabuli dosen dalam percakapan di ponselnya. Polisi pun menyarankan agar mahasiswi korban pencabulan segera membuat laporan.

Kejadian pencabulan tersebut diduga berlangsung pada 25 September 2021. Saat itu korban mahasiswi mengaku menemui dosen tanpa ada janji.

Korban bertemu di ruang dosen ketika dosen A sedang sendirian di kantornya. Mahasiswi Unsri ini juga mengaku terlibat percakapan tentang skripsi dengan dosennya.

Namun, korban justru mendapat perlakuan cabul dari dosen yang juga kepala jurusan di Unsri tersebut.

Untuk diketahui, Warganet sebelumnya dihebohkan dengan beredarnya curahan hati seorang mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang, Sumatera Selatan, yang mengaku menjadi korban pelececahan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum dosen pembimbing skripsinya.

Curhatan mahasiswi tersebut diunggah oleh akun Twittier @unsrifess, kemudian diunggah ulang oleh akun Instagram @palembang.eksis.

Dalam unggahannya, mahasiswi itu mengaku menjadi pelecehan seksual oleh oknum dosen pada Sabtu (25/8/2021) lalu, saat hendak mengurus skripsi yang sempat tertunda satu semester.

“Demi allah aku tidak ngarang cerita ini min. Tolong di up aku butuh saran. Kalo nak cerita samo kawan aku malu, (kalau mau cerita dengan teman saya malu),” tulis si mahasiswi dalam unggahannya.

Tanggapan Rektor Unsri  Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) Anis Saggaf akhirnya angkat bicara terkait dugaan mahasiswi Unsri menjadi korban pelecehan yang dilakukan oleh oknum dosen.

Anis mengatakan, pihak kampus telah membentuk tim semenjak kabar dugaan pelcehan seksual itu menjadi trending di Twitter, sejak dua bulan lalu.

Namun, sampai sejauh ini mereka masih belum mendapatkan identitas mahasiswi tersebut.

“Kita harus teliti kebenaran berita itu, karena itu baru sepihak yang dituduhkan.

Kita telah membentuk tim etik yang sudah dibentuk dua bulan untuk melakukan penelusuran,” kata Anis di Palembang, Jumat (19/11/2021). Menurut Anis, pihak kampus tidak akan menutupi siapa pun oknum dosen yang nantinya terbukti melakukan pelecehan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed