SUMSELKITA.COM,PALEMBANG – Gubernur Sumsel H.Herman Deru mengajak berbagai kalangan untuk terus melakukan pencegahan stunting pada anak.
Hal itu disampaikannya ketika membuka seminar nasional dengan tema “Penguatan peran serta mitra kerja dan stake holder dalam implementasi kegiatan prioritas pembangunan keluarga melalui sosial pencegahan stunting” di Grand Atyasa Convention Centre Palembang, Kamis (2/12).
Menurutnya, Pemprov Sumsel sejak awal telah komitmen melakukan percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Sumsel. Bahkan hal itu menjadi salah satu prioritas pembangunan yang tercantum dalam RPJMD Sumseltahun 2019-2023.
“Untuk menggapai prioritas tersebut memang tidak mudah, namun bukan berarti hal itu tidak bisa dicapai. Untuk itu sinergitas harus terus dibangun, semua stake holder harus bergerak,” kata Herman Deru.
Dalam menggapai target tersebut, peran fatayat Nahdlatul Ulama (NU) juga sangat dibutuhkan. Hal itu mengingat peran fatayat NU sangat strategis dalam memberikan pemahaman dan membangkitkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya pencegahan stunting.
“Permasalahan stunting memang patut menjadi perhatian kita untuk segera dituntaskan. Di Sumsel sendiri, berbagai upaya telah dilakukan. Salah satu contoh pengaktifan Posyandu misalnya. Kita terus melengkapi berbagai peralatan di dalamnya agar masalah stunting ini dapat lebih dini diatasi,” paparnya.
Diketahui, Indonesia sendiri merupakan negara yang masuk dalam lima besar dunia terkait tingginya prevalensi anak stunting. Berdasarkan Studi Status Gizi Balita Indonesia, pada tahun 2019 prevalensi stunting nasional berada diangka 27,67 persen.
Sebab itu, pemerintah pusat menargetkan pada tahun 2024, prevalensi stunting dapat ditekan menjadi 14 persen. Target tersebut tentu bukan hal yang mustahil jika semua pihak terus bekerjasama dalam menurunkan angka stunting tersebut.
Sumsel sendiri saat ini tengah berupaya terus melakukan pencegahan stinting pada anak. Salah satunya melalui program Sumsel Mandiri Pangan. Dimana program tersebut untuk merupah pola fikir masyarakat yang saat ini hanya menjadi pembeli bisa menjadi produsen dalam menghasilkan kebutuhan pokok, minimal untuk dikonsumsi sendiri.
“Artinya, selain sebagai upaya untuk mensejahterakan masyarakat dengan menekan biaya hidup, program itu juga kita harapkan dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memperbaiki gizi keluarga melalui hasil budidayanya sendiri,” terangnya.
Dia berharap, seminar tersebut dapat menghasilkan rekomendasi yang diterapkan di tengah-tengah masyarakat.
“Kita sangat berharap seminar ini dapat menghasilkan rekomendasi yang produktif dan dapat diimplementasikan,” imbuhnya.
Deputi KSPK BKKBN Nopian Andusti mengatakan, kerjasama memang dibutuhkan dalam pencegahan stunting tersebut.
“Percepatan pencegahan stunting ini menjadi isu yang memang harus segera diselesaikan. Karena permasalahan ini sangat berpengaruh pada peningkatan SDM kedepannya,” pungkasnya.
Turut hadir, Anggota Komisi IV DPR RI sekaligus Ketua PP Fatayat NU Hj Anggia Erma Rini, Anggota Komisi IX DPR RI sekaligus Wakil Ketua PP Fatayat NU Nur Nadlifah, PLT Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel Hj Desliana, Sekretaris DPPKB Kota Palembang Rachmat Maulana, Ketua PW Fatayat NU Sumsel Helmiyah, Ketua RMI NU KH M Syarif Assyawali, Ketua DPW PKB Sumsel Ramlan Holdan, Ketua PW Anshor Ahmad Zarkasi, dan Wakil Ketua DPRD OKU Timur Rio Susanto.***