SUMSELKITA.COM,PALEMBANG – Kepala Dinkes Palembang, dr Fenty Apriana, mengimbau masyarakat agar tidak mengonsumsi Ciki Ngebul. Pasalnya, bisa berbahaya untuk kesehatan.
“Jika mengonsumsi ini bisa berbahaya untuk organ tubuh termasuk ginjal. Karena itu, orang tua untuk melarang anaknya mengonsumsi Ciki Ngebul,” ujarnya.
Jajanan anak-anak Ciki Ngebul atau Smooky Snack atau Ice Smoke saat ini memang sedang viral.
Jajanan yang disebut juga es chiki ngebul ini sekarang banyak disukai anak-anak dan remaja.
Ice Smoke atau Ciki Ngebul ini menjadi jajanan unik yang disajikan dengan kepulan asap dan sensasi dingin.
Ciki warna warni ice smoke ini diberi topping dengan varian yang disukai, cokelat ataupun stroberi.
Lalu dikemas di dalam sebuah cup dan disiram dengan Liquid Nitrogen Foodgrade (Nitrogen khusus makanan) hingga menimbulkan asap dingin.
Sehingga saat Ciki dimasukkan ke dalam mulut, akan keluar asap dingin dari mulut dan sensasi inilah yang disukai oleh anak-anak.
Ice smoke kini banyak beredar di Kota Palembang. Antara lain di Kambang Iwak, dan beberapa mall besar seperti PIM juga PS Mall.
Satu cup/ perporsi Ice Smoke atau Ciki ngebul ini dijual dengan harga sekitar Rp20 ribu – Rp35 ribu.
Fenty mengatakan, Dinkes Palembang bersama BBPOM Palembang sudah menelusuri penjualan Ciki Ngebul ini.
Hasilnya, ada 4 penjual Ciki Ngebul di Kambang Iwak yang diminta menghentikan penjualannya.
Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan atau BBPOM Palembang, Zulfikli, mengatakan, jajanan ini sangat berbahaya.
Karena gas nitrogen yang digunakan bukan food grade alias tidak aman untuk dikonsumsi.
“Kalau mau gunakan nitrogen, ini harus yang untuk makanan,” ujarnya.
BBPOM Kota Palembang telah menelusuri beberapa tempat usaha ini dengan meminta sumber awal didapatkannya nitrogen tersebut.
“Setelah kita sidak, akan kita teliti dulu, karena bahaya jika tidak food grade,” katanya.
Zulkifli mengatakan, makanan mengandung gas nitrogen ini jika dikonsumsi berkepanjangan bisa menyebabkan kerusakan internal pada organ.
“Bisa menyebabkan kerusakan termal yang parah pada kulit, mata, maupun organ lainnya,” katanya.
Juga cold burn atau luka bakar dingin yang merupakan kerusakan lokal pada kulit dan jaringan lainnya akibat pembekuan. Hal ini karena paparan dingin berkepanjangan.
Zulkifli memastikan jika Ciki yang digunakan sejauh ini tidak mengandung bahan berbahaya. Hanya saja perlu diwaspadai gas nitrogennya.
“Seperti kasus baru-baru ini di Pulau Jawa itu sampai terbakar kulitnya karena mengonsumsi Ciki ini. Ya, orang tua juga harus perhatikan jajanan anak. Seharusnya beri yang aman untuk dikonsumsi,” kata Zulkifli. (*)