oleh

TPU Kebun Bunga Banjir, Wawako Fitrianti: Terhalang Dinding Beton

SUMSELKITA.COM, PALEMBANG – Tempat Pemakaman Umum atau TPU Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami, Palembang dilanda banjir dampak hujan deras tiga hari lalu.

Bahkan, kedalaman air mencapai 50 cm. Akibatnya sebagian makam tenggelam.

Mendapati laporan ini, Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, langsung meninjau lokasi, Selasa, (28/3/2023).

“Setelah kita lihat dari ujung ke ujung, ternyata masalahnya dinding. Seperti yang kita lihat bersama, Sungai Sei Selincah ini tertutup oleh dinding beton atau pagar pembatas menuju permukiman warga,” ujar Fitrianti.

Dinding di Sei Selincah ini merupakan perbatasan/pembatas dengan pemukiman warga dengan perkuburan atau TPU Kebun Bunga.

“Jadi rencananya ini akan kita buka. Tapi ini dipastikan dulu dengan tim lainnya, jangan sampai hanya memindahkan masalah. Nanti di sini selesai, tapi sebelahnya yang banjir. Tetap kita kaji,” kata Fitrianti.

Ia menyebutkan, selain membersihkan sampah dan lumpur, pihaknya juga akan menormalisasi saluran air. Setelah itu baru dindingnya dibongkar.

“Kita juga punya persoalan, karena Sungai Lincah ini mengalirnya ke jalan Noerdin Pandji, menyebrang dan saluran nya mengecil. Ini yang menjadi persoalan.

Sebab, Jalan Noerdin Pandji ini di bawah wewenang Pemprov Sumsel,” ujar Fitrianti pula.

Ia mengatakan akan melaporkan hal ini ke Gubernur Sumsel Herman Deru untuk mencari solusi terbaik.

Ia berharap, jika saluran bawah jalan sudah dibongkar, air menuju Sei Selincah ini dapat benar – benar mengalir tidak ada hambatan.

“Insya Allah saya yakin sepertinya tidak ada lagi persoalan tinggal kita lakukan normalisasi sungainya dari Hulu dan Hilir. Spot yang ada penutupan seperti dinding akan segera kita selesaikan terlebih dahulu,” kata Fitrianti.

Sementara itu Kabid SDA IL PUPR Kota Palembang, Ir RA Marlina Sylvia ST MT, menambahkan, saluran anak sungai ini awalnya 8 meter, namun mengecil menjadi 1 meter menuju Sei Lincah.

“Air juga melintasi permukiman warga, inilah yang nanti kita coba sosialisasi masyarakat dan melakukan pendekatan agar mereka legowo untuk kepentingan bersama,” katanya.

Namun, lanjut Marlina, normalisasi tidak akan menjadi solusi sampai ke akar, karena saluran yang melintasi Jalan Noerdin Pandji itu yang mengecil dan harus ada pembongkaran.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Kota Palembang, Affan Prapanca Mahalli, menambahkan, kondisi TPU seluas 7 hektare sudah terisi 88 persen kurang lebih. Total makam ada 11 ribu.

Kondisi ini lanjut Affan harus ada perluasan lagi, karena setiap tahun ada pemakaman baru.

“Setiap tahun ada 500-600 penghuni TPU yang baru, jadi kita memang ada rencana memaksimalkan TPU dengan menambah 7000 meter, yang merupakan hibah dari masyarakat setempat juga. Dengan begitu jumlah kapasitas akan bertambah,” demikian Affan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed