SUMSELKITA.COM,Palembang – Persoalan laten pendangkalan alur Sungai Musi yang menghambat keluar masuk dan kapasitas angkut kapal-kapal yang melaluinya menjadi perhatian utama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Selatan.
Ketua Kadin Sumsel, H Affandi Udji SE MM merencanakan terobosan berupa investasi pendalaman alur Sungai Musi dengan pola kerjasama antara pemerintah dan swasta.
“Dalam rencana tersebut, kegiatan investasi akan mencakup pendalaman alur sekaligus perawatan rutin setiap tahunnya,” kata Affandi kepada wartawan di kantor Kadin, Rabu (24/7)
Dijelaskan, berdasarkan hasil studi pendahuluan, draft alur Sungai Musi saat ini hanya memiliki kedalaman 7 meter dengan tingkat pendangkalan sebesar 0.7 meter setiap tahunnya. Kondisi ini membatasi kemampuan alur sungai untuk mengangkut kapal kargo dengan kapasitas maksimal 6.000 ton. Selain itu, jadwal keluar masuk kapal dari dan ke ambang luar sangat bergantung pada pasang surut sungai, yang secara signifikan menurunkan daya saing pelaku usaha di Sumatera Selatan.
“Kami perlu meningkatkan kapasitas angkut kapal menjadi 10.000 ton. Untuk itu, diperlukan pengangkutan material pendangkalan berupa pasir dan lumpur sebesar ± 20 juta m³,” jelas mantan Ketua HIPMI Sumsel ini.
Menurutnya, pendalaman alur sungai ini sangat krusial untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing logistik di Sumatera Selatan. “Selain itu, langkah ini juga akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” sambungnya.
Terkait wewenang pendalaman alur dan keselamatan pelayaran di Sungai Musi, Kadin Sumsel menyadari bahwa hal ini merupakan domain dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Palembang. Oleh karena itu, Kadin Sumatera Selatan berencana melakukan komunikasi dan konsultasi intensif dengan pihak KSOP Palembang.
“Kami berharap dapat membuka upaya kerjasama untuk mewujudkan alur sungai yang memenuhi persyaratan keselamatan dan kenyamanan pelayaran, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan,” tambah Affandi.
Rencana investasi ini tidak hanya sekedar untuk pendalaman, namun juga melibatkan perawatan berkala alur sungai. Tujuan utama adalah memastikan alur tetap pada kedalaman yang optimal sehingga kapal-kapal dengan kapasitas besar dapat berlayar dengan aman dan efisien.
Peningkatan kapasitas alur Sungai Musi merupakan bagian dari upaya Kadin Sumsel untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui perbaikan infrastruktur. Affandi menekankan bahwa kerjasama antara pemerintah dan swasta merupakan kunci keberhasilan proyek ini.
“Keterlibatan swasta dalam investasi ini sangat diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program pendalaman dan perawatan alur Sungai Musi,” jelasnya.
Sejalan dengan upaya ini, Kadin Sumsel juga akan melakukan kajian lebih lanjut untuk memastikan dampak lingkungan dari proyek pendalaman ini dapat diminimalisir.
“Kajian ini akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi dan praktisi lingkungan, untuk memastikan bahwa proyek ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi juga berkelanjutan secara lingkungan,” ulasnya.
Dalam beberapa minggu mendatang, Kadin Sumsel dijadwalkan akan mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak terkait, termasuk KSOP Palembang, pemerintah daerah, dan calon investor.
“Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan dan rencana aksi yang konkret untuk memulai proyek pendalaman alur Sungai Musi.
Dengan langkah ini, Kadin Sumsel menunjukkan komitmen serius untuk mengatasi tantangan logistik dan meningkatkan daya saing ekonomi daerah. “Proyek ini juga diharapkan dapat membuka peluang kerja baru dan mendukung kesejahteraan masyarakat Sumatera Selatan,” tukasnya.