SUMSELKITA.COM,PALEMBANG- Manajemen Sriwijaya FC akhirnya angkat bicara terkait molornya pembayaran gaji dan uang muka (DP) pemain serta pelatih yang sebelumnya dijanjikan bakal dilunasi pada April 2025.
Direktur Olahraga PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Anggoro Prajesta, menjelaskan bahwa keterlambatan ini terjadi akibat dana dari investor yang belum bisa dicairkan hingga saat ini.
“Situasi ini terjadi karena dana dari investor yang seharusnya dapat dicairkan mengalami kemunduran. Saat ini manajemen berupaya agar pencairan bisa dilakukan, sehingga hak pemain dapat dipenuhi tanpa hambatan lebih lanjut,” kata Anggoro dikutip dari Tribun Sumsel.
Manajemen pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pemain, pelatih, dan official atas keterlambatan tersebut.
Mereka mengakui kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan hingga membuat beberapa pihak menyuarakan keluhan secara terbuka di media sosial.
“Kami minta maaf sebesar-besarnya dan mengapresiasi segala jerih payah yang sudah dilakukan pemain kepada klub selama ini. Kami juga berterima kasih atas kesabarannya,” ujarnya.
Hingga kini, tunggakan gaji dan DP untuk pelatih, pemain, dan official masih berkisar antara satu hingga dua bulan. Bahkan, bagi beberapa pemain yang telah hengkang dari Sriwijaya FC sejak awal musim 2024/2025, tercatat tunggakan mencapai tiga hingga empat bulan.
Manajemen mengklaim bahwa pembayaran terus diupayakan secara bertahap dan menegaskan komitmen mereka untuk menyelesaikan seluruh kewajiban secepat mungkin.
“Manajemen SFC tetap berkomitmen untuk menyelesaikan kewajiban ini. Kami sangat menghargai pengertian yang diberikan selama ini. Semoga segala hal dapat diselesaikan dengan baik dan lancar,” tutup Anggoro.
Situasi keuangan seperti ini tidak hanya dialami oleh Sriwijaya FC, tetapi juga oleh beberapa klub lain di Indonesia yang menghadapi tantangan serupa akibat ketergantungan tinggi pada dukungan investor.
Komentar