SUMSELKITA.COM,PALEMBANG– Harapan baru muncul bagi Sriwijaya FC setelah menunjuk Budi Sudarsono sebagai pelatih kepala mengarungi sisa Liga 2 musim 2025/2026.
Manajemen Sriwijaya FC pun optimis Elang Andalas bakal bangkit dan keluar dari zona degradasi di bawah kepemimpinan Budi Sudarsono.
“Kemarin Coach Budi dan Coach Rizki sudah hadir memimpin langung latihan tim. Coach Budi resmi menjadi pelatih kepala Sriwijaya FC,” ujar Wapres Sriwijaya FC, Mohammad David dikutip dari Sripoku.com.
Dengan hadirnya pelatih anyar, David meminta kepada para pemain untuk bermain dengan penuh semangat melakoni laga kandang menghadapi FC Bekasi City pada, Minggu (26/10/2025).
Ia menegaskan, pada laga nanti tiga poin adalah harga mati jika Sriwijaya FC mau keluar dari zona degradasi Liga 2 Grup A.
“Melawan Bekasi nanti kita wajib 3 poin. Karena kita sudah mendapatkan tekanan dari fans harus meraih kemenangan,” tegasnya.
David berharap, dengan hadirnya Budi Sudarsono sebagai pelatih dapat memberikan motivasi bagi para pemain untuk tampil dengan lebih semangat.
Menurut David, alasan dipilihnya Budi Sudarsono sebagai pelatih menggantikan Azul karena melihat dari track recordnya sebagai legenda hidup Sriwijaya FC dan Timnas Indonesia. Maka itu, manajemen menaruh beban berat di pundak Budi Sudarsono untuk kembali membawa kejayaan bagi Laskar Wong Kito.
“Dengan adanya Coach Budi saya berharap dapat mengembalikan kepercayaan diri para pemain dan membawa Elang Andalas keluar dari zona degradasi,” harap Ketua Umum Askot PSSI Palembang ini.
Perbaiki Attacking
Dalam persiapannya menghadapi FC Bekasi City di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang pada Minggu (26/10/2025) malam, Budi Sudarsono menekankan pentingnya perbaikan di sektor serangan dan transisi permainan.
Pelatih yang dikenal sebagai mantan striker timnas Indonesia itu mengungkapkan, bahwa pada pertandingan sebelumnya, serangan Sriwijaya FC masih kurang efektif. Untuk itu, ia fokus mengasah pergerakan pemain dalam menciptakan peluang yang lebih tajam.
“Kita lihat attacking kita bermasalah saat pertandingan sebelumnya, jadi fokus kita hari ini kepada penyerangan,” ungkap Budi usai memimpin latihan.
Dalam sesi latihan tersebut, Budi menekankan pentingnya koordinasi antar pemain, terutama dalam hal pergerakan dan penguasaan bola. “Lihat mana yang muncul, mana yang dekat, lihat dan passing,” jelasnya.
Lebih jauh lagi, Budi mengungkapkan bahwa dalam menghadapi FC Bekasi City, fisik dan kebersamaan tim menjadi prioritas utama. Meski masih ada beberapa kekurangan dalam transisi dari bertahan ke menyerang, ia berkomitmen untuk memperbaiki hal tersebut demi meningkatkan kekompakan antar pemain.
“Fisik pemain depan kita masih agak kedodoran saat menyerang, kita bisa lihat sendiri saat melawan Persekat Tegal,” ujarnya, merujuk pada pertandingan sebelumnya yang menunjukkan adanya kelemahan dalam memanfaatkan peluang.
Pelatih yang sebelumnya menangani Dejan FC ini juga mengungkapkan pentingnya latihan untuk membiasakan pemain mencetak gol. “Kita dalam sesi latihan tadi harus terbiasa mencetak gol dan menembak ke gawang. Jika kita tidak terbiasa, bagaimana saat di lapangan, yang tentu akan kaku dan bingung saat di depan gawang,” tambah Budi.
Dengan persiapan yang matang, Sriwijaya FC berharap dapat tampil lebih solid dan siap menghadapi FC Bekasi City, yang akan menjadi ujian penting bagi tim yang tengah berproses di bawah arahan pelatih anyar ini.