SUMSELKITA.COM,PALEMBANG– Wali Kota Palembang Ratu Dewa melepas keberangkatan 10 truk bantuan kemanusiaan untuk korban banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Prosesi pelepasan bantuan tersebbut dilakukan di Jalan Tasik, depan Rumah Dinas Wali Kota Palembang, Jumat (5/12/2025),
“Hari ini kita bersama Forkopimda melepas bantuan kemanusiaan dari Pemkot Palembang ke tiga provinsi yang terkena bencana ekologis, baik Aceh, Sumbar, maupun Sumut,” ujar Ratu Dewa.
Sebanyak 29 jenis bantuan dikirim melalui 10 armada truk, terdiri dari beras, gula, mie instan, susu, bubur bayi, pakaian, hingga bantuan uang tunai yang dihimpun dari masyarakat dan sejumlah lembaga.
Dewa berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban para korban, mengingat bencana banjir dan longsor di tiga provinsi itu telah menelan lebih dari 800 korban jiwa serta lebih dari 500 orang dilaporkan hilang.
“InsyaAllah ini bentuk kepedulian kita. Paling tidak, bantuan ini bisa meringankan beban saudara-saudara kita yang tertimpa musibah,” tambahnya.
Pemkot Palembang juga akan menggelar kegiatan “Palembang Darussalam Bersholawat” pada 12 Desember di Jakabaring, sebagai wujud doa bersama untuk keselamatan Kota Palembang sekaligus mendoakan para korban bencana di Aceh, Sumbar, dan Sumut.
Kegiatan ini rencananya menghadirkan Habib Syech dan terbuka untuk masyarakat umum.
Kepala Dinas Sosial Palembang, M. Raimon Lauri, menyebutkan bahwa total bantuan didominasi bahan makanan seperti 40 ton beras, mie instan, sagu, gula, susu, makanan ringan, serta pakaian.
Bantuan uang tunai dari Mushola Darul Hasanah akan disalurkan langsung kepada masjid atau mushola yang terdampak sesuai amanah pemberi donasi.
“Bantuan ini dikumpulkan sejak Senin hingga Rabu tadi, dan rapat pengirim kelokasi untuk dikirim dan dilepas pak Walikota hari ini,”bebernya.
Bantuan akan disalurkan melalui posko logistik BPBD Sumbar di Jalan Jenderal Sudirman, posko tanggap darurat Sumut di Jalan AH Nasution, serta menunggu kondisi akses yang masih dibersihkan untuk wilayah Aceh.
“Sedangkan di Aceh dapat informasi perbatasan Lansa masih pembersihan jalan nasional,” pungkasnya.
