SUMSELKITA.COM,PALEMBANG – Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang mulai mematangkan berbagai antisipasi lonjakan penumpang,untuk menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026.
“Mengantisipasi lonjakan penumpang saat libur Natal dan Tahun Baru, kami menyiapkan posko terpadu Nataru 2025-2026. Untuk lokasi masih tetap sama seperti tahun lalu,” kata General Manager Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, R Iwan Winaya Mahdar dikutip dari Detik.com.
Iwan menjelaskan posko terpadu ini dibuka selama 18 hari, dimulai dari 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Posko terpadu ini ada semua instansi yang terkait dengan penerbangan maupun yang tidak terkait langsung seperti Basarnas, maskapai, ground handling TNI, Polri dan BKK.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Lanud Sri Mulyono Herlambang terkait kegiatan random cek yaitu pemeriksaan orang dan pemeriksaan mobil sebelum masuk ke air area airport.
“Pemeriksaan ini memastikan seluruh barang dan kendaraan yang masuk berada dalam kondisi aman,” katanya.
Menurut Iwan, puncak arus mudik saat Nataru 2026 di prediksi terjadi pada Sabtu (19/12/2025) sedangkan untuk arus balik di prediksi pada 3 Januari 2026.
“Kami memprediksi pada Nataru 2026 akan ada kenaikan jumlah penumpang sekitar 3 sampai 5 persen,” tuturnya.
Jika dibandingkan pada tahun 2024 ada sebanyak 154.839 orang, di periode Nataru 2025-2026 diprediksi akan meningkat menjadi 162.581 orang yang melakukan perjalanan dari dan ke bandara SMB 2 Palembang.
“Hingga saat ini baru ada satu maskapai yakni Malindo yang sudah menyampaikan secara formal untuk penambahan penerbangan atau extra flight yaitu Palembang Kuala Lumpur,” ujarnya.
Baca juga:
Tinjau Ruas Tol Trans Sumatera, Polisi Pastikan Siap untuk Arus Mudik Nataru
Iwan menyebut domestik belum ada penambahan extra flight. Namun, biasanya untuk yang domestik akan disampaikan menjelang saat angkutan Nataru.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan sebelum Covid, recovery-nya belum 100 persen pulih, yakni masih di angka 71 persen itu artinya masih lebih rendah daripada sebelum Covid.
“Faktor penyebabnya cukup banyak di antaranya adalah adanya akses tambahan jalan tol,” katanya.
Ditambahkan Iwan, jumlah penumpang per tahun diprediksi akan ada peningkatan menjadi 2,9 juta sampai 3 juta. Meski hingga saat ini, pada tahun 2025 total penumpang memang masih tercatat 2,5 juta.
“Kami optimis dan berharap di akhir tahun ini bisa berharap tembus 2,9 sampai 3 juta penumpang, kalaupun tidak mencapai itu minimal sama dengan tahun 2024 yakni 2,8 juta penumpang,” pungkasnya

