SUMSELKITA.COM, PALEMBANG – Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang mampu turunkan grafik kasus Covid-19. Penurunan grafik Covid-19 tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Ri, Joko Widodo dalam Pengarahan presiden RI kepada kepala daerah se-Indonesia tahun 2021 secara virtual, Senin (17/05/21).
Jokowi mengatakan, ada 15 provinsi yang mengalami tren kenaikan kasus Covid-19 seperti Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, babel, DKI Jakarta, Maluku, Banten, NTB, Malut, Kalteng, Sulteng, Sulsel dan Gorontalo.
“Untuk perkembangan kasus mingguan, provinsi yang berhasil menurunkan grafik Covid-19, seperti Aceh, Sumsel, Jambi dan lainnya,” ucapnya.
Menurut Jokowi, kasus penyebaran tempat wisata mengalami kenaikan mulai dari 38-100,8 persen. Pemeritah daerah diingatkan untuk mewaspadai terjadinya angka kenaikan kasus usai lebaran Idul Fitri.
“Kita menargetkan pada kuartal kedua, ekonomi naik sebanyak 7 persen. Namun tetap hati-hati, perhatikan perkembangan kasus Covid-19, jangan sampai abai kesehatan demi mencapai target peningkatan ekonomi,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, Herman Deru mengaku sangat bangga dan mengucapkan terima kasih kepada bupati/walikota di Sumsel karena telah bekerja dengan baik untuk menurunkan grafik kasus Covid-19.
“Saya ucapkan terima kasih. Sumsel masuk 19 provinsi yang berhasil menurunkan grafik Covid-19,” ucapnya.
Herman Deru mengatakan, adanya penurunan grafik tersebut sebagai bukti jika semua pihak, termasuk kabupaten/kota di Sumsel telah bekerja dengan baik, menjaga posko penyekatan mudik saat lebaran Idul Fitri 1442 H.
“Posko penyekatan ini diperpanjangan hingga 31 Mei 2021 sesuai intruksi Kapolri. Kita minta kabupaten/kota ikut membantu menjaga posko ini, ini untuk mengatisipasi penyebaran kasus Covid-19 pada arus balik,” terangnya.
Tak hanya itu, Herman Deru juga mengapresiasi atas kinerja tim gabungan yang bertugas menjaga posko penyekatan mudik, lantaran tidak terjadinya kasus yang menonjol seperti halnya di daerah lainnya.
“Artinya, petugas kita telah melakukan tugasnya dengan tegas dan humanis, sesuai apa yang saya sampaikan sebelumnya,” imbuhnya.
Ditambahkannya, kabupaten/kota diminta untuk terus memantau perkembangan kasus Covid-19 di daerah masing-masing, bahkan melakukan upaya penutupan lokasi wisata jika jumlah masa yang datang tidak terkendali lagi.
“Tempat wisata silahkan ditutup sementara, jika warga yang datang tidak terkendali lagi, karena beresiko terjadinya penyebaran Covid-19,” terangnya.*