oleh

Capaian Vaksinasi Masih Minim, Wali Kota Palembang Minta Dinkes Cari Solusi

SUMSELKITA.COM, Palembang – Angka capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Palembang masih belum maksimal. Data dari Dinas Kesehatan kota ini, per tanggal 2 Agustus 2021, angka capaian vaksinasi dosis pertama baru 28 persen dan dosis dua baru 14 pesen.

“Ya, memang masih minim. Tapi, saat ini untuk ketersediaan vaksin kita sudah mendapatkan alokasi untuk vaksin ketiga yang ditujukan kepada nakes. Dan akan lagi datang vaksin untuk tahap dua,” ujar Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa, Rabu (4/8/2021).

Terbatasnya vaksin yang didapat, membuat Pemkot Palembang mesti mencari solusi terkait ketersediaan vaksin.

“Tadi Pak Wali Kota juga bilang ke Dinkes untuk mencarikan solusi-solusi dalam bentuk kerja sama untuk masalah vaksin ini lewat vaksin gotong royong. Agar masyarakat Palembang cepat mendapatkan vaksin dan ini sedang diupayakan karena capaian kita masih kecil,” kata Dewa.

Terkait adanya isu vaksin sebagai syarat untuk melamar pekerjaan, Dewa menegaskan bahwa hal itu belum berlaku di Palembang.

“Sampai saat ini belum ada kok. Kita juga belum ada arahan dari pusat. Biasanya kalau ada kita kan ada dari provinis ke kota, dan ini belum ada.”

Sementara itu, Plt Kabid Kesmas Dinkes Kota Palembang, dr. Mirza Susanty SpKKLP, mengakui capaian vaksinasi baru 28 persen.

“Untuk vaksinasi, dari target 1.242.206 jiwa baru mencapai 343.570 atau sekitar 28 persen,” ujarnya.

Dengan rincian, kata dia dari sasaran vaksin untuk nakes atau SDM Kesehatan dan pekerja pelayanan publik sudah mencapai 100 persen.

“Untuk lansia kita terbilang juga masih minim yakni baru 20 persen atau sekitar 35.466 yang sudah divaksin dari sasaran 181.030,” tegas dia.

Untuk remaja juga masih minim yang baru tercapai 4 persen atau sekitar 7.460 dari sasaran 192.667 sasaran. Sedangkan masyarakat rentan dan umum 7 persen atau 49.813 dari sasaran 664.717.

“Ketersediaan vaksin dosis I dan II sebanyak  yang ada di gudang yakni jenis sinovac Mdv sebanyak 60790 dosis dan modena sebanyak 11900 dosis,” ujar Mirza. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed