SUMSELKITA.COM,PALEMBANG -Pemerataan pembangunan di 17 Kabupaten/kota di Provinsi Sumsel masih tetap menjadi prioritas pasangan Gubernur Sumsel H Herman Deru dan Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya (HDMY) di Tahun Anggaran 2022.
Menurut Sekda Provinsi Sumsel S.A. Supriono, pemerataan pembangunan di bawah kepemimpinan HDMY terus berlanjut bukan saja infrastruktur namun juga bidang ekonomi kerakyatan guna menekan angka kemiskinan masyarakat.
Untuk itu lanjut dia, apapun yang menjadi usulan Pemerintah Kabupaten/kota ditahun 2022 harus memberikan efek pada penurunan kemiskinan sesuai dengan taget satu digit meski masih dihantui pandemi.
“Apun program Kabupaten/kota harus bermuara pada kesejahteraan rakyat artinya terjadi penurunan kemiskinan melalui upaya pemulihan ekonomi nasioanl (PEN),” tegasnya saat mendengarkan paparan Sekda Banyuasin, Muhammad Senen di ruang rapat Gubernur Sumsel, Kamis (7/10).
Oleh karena itu, lanjut Supriono kepada Kabupaten/Kota harus mengevaluasi wilayah-wilayah mana saja yang menjadi prioritas untuk ditangani utamanya kawasan yang masuk tingkat kemiskinan cukup tinggi.
“Kami berharap Pemkab Banyuasin dapat membuat program yang nyata untuk menekan kemiskinannya misalnya melalui program bedah rumah dan lainnya sehigga dapat mengurangi kemiskinan,” tutupnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Banyuasin, Muhammad Senen memaparkan ada 17 program prioritas yang akan dijalankan Pemkab Banyuasin di TA 2022 diantaranya Pembangunan jalan dan Jembatan, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi rawa termasuk normaslisasi/restorasi/pemeliharaan sungai, usulan kegiatan bidang persampahan, program optimalisasi perumahan rakyat (pro rakyat).
Kemudian usulan pembangunan dan rehab dermaga serta pembangunan tambatan perahu, kegiatan program bidang olahraga dan perumuhan, program bidang pendidikan dan program pemenuhan akses internet di 7 desa.
“Kita berharap bantuan dari Gubernur dalam membangun sejumlah proyek infrastruktur di Banyuasin di Tahun Anggaran 2022 nanti, ” ucapnya.
Sementara itu sebelumnya ditempat yang sama Walikota Lubuk Linggau, H SN Prana Putra Sohe memaparkan , ada 32 usulan program yang diharapkan dapat dibantu Gubernur Sumsel.
Dimana ke 32 usulan diantaranya infrastruktur pengembangan wilayah ada 9 kegiatan, infrastruktur dasar dan penyehatan ada 12 kegiatan, Pengembangan destinasi pariwisata ada 1 kegiatan, pengembangan ruang terbuka publik dan taman olahraga ada 4 kegiatan dan peningkatan prasarana pemukiman ada 6 kegiatan.
“Total estimasi anggaran dana dari usulan yang kita berikan ini mencapai Rp180 miliar lebih,” ungkapnya.
Dijelaskannya, untuk infrastruktur pengembangan wilayah sendiri, skala prioritas jatuh pada peningkatan Jalan Kerengak Kelurahan Batu Urip Kota Lubuklinggau dengan anggaran kebutuhan Rp12 miliar.
“Untuk infrastruktur dasar dan penyehatan lingkungan skala prioritas peningkatan Jalan Nirwana Kelurahan Jogoboyo dengan kebutuhan anggaran Rp2 miliar,” ungkapnya.
Sementara itu, bidang infrastruktur dasar dan penyehatan lingkungan skala prioritas pembangunan Brojong Sungai Mesat Kelurahan Muara Enim dengan estimasi kebutuhan anggaran sebesar Rp500 juta.
“Bidang pengembangan destinasi pariwisata skala prioritas peningkatan unit Inclinator Bukit Sulap Kota Lubuklinggau dengan estimasi kebutuhan anggaran Rp5.5 miliar,” paparnya.
Ditambahkan, bidang pengembangan ruang terbuka publik taman olahraga dengan skala prioritas melakukan rehab total Gor Megang Kota Lubuklinggau dengan estimasi kebutuhan anggaran sebesar Rp 39.4 miliar.
“Untuk peningkatan prasarana pemukiman dengan skala prioritasnya peningkatan Jalan Lingkungan Kelurahan Cereme Taba, Ulak Suring dan Bandung Kiri dengan estimasi kebutuhan anggaran sebesar Rp2.4 mikiar lebih,” imbuhnya.
Turut hadir Ketua DPRD Kota Lubuklinggau, Rodi Wijaya.
Turut mendampingi Sekda S.A Supriono, Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Dr. Ekowati Retnaningsih,