oleh

Herman Deru Jadi Pembicara Bedah Buku Bunga Rampai “Ngobrol Santai Otonomi dan Pembangunan Daerah”

SUMSELKITA.COM, PALEMBANG – Gubernur Sumsel  H Herman Deru yang juga sebagai Mahasiswa Angkatan 5 Doktor Administrasi Publik (DAP) Fisip Unsri, menjadi pembicara pada Bedah Buku Bunga Rampai “Ngobrol Santai Otonomi dan Pembangunan Daerah di Sumsel”  bertempat di Ruang Prof. Juani Mukti UPT Bahasa Unsri Kampus Palembang, Minggu (11/9).

Ketika menjadi pembicara Herman Deru menyampaikan beberapa ulasan persoalan terhadap otonomi daerah dan juga pembangunan. Menurut Herman Deru  otonomi daerah adalah sebuah peristiwa yang tidak pernah ada dalam ekspektasi seperti cerita pada tahun 1998 ketika Presiden RI Soeharto mengundurkan diri.

“Melihat peristiwa itu yang rasanya tidak mungkin terjadi. Begitu euforianya yang tidak pernah berhenti hingga sampai kedesa dan semuanyapun berubah,” katanya.  Sebab lanjut Bapak Pembangunan Sumsel itu setelah tturunya Presiden Seoharto berbagai undang-undang bahkan kebijakan baru muncul.

“Saat itu saya juga sangat merasakan peristiwa tersebut sebelum hingga sesudah,” ungkapnya.

Herman Deru menyebut problem antara Gubernur dan Bupati/Walikota itu beda besar.  Gubernur tantangannya  lebih besar. Seperti Provinsi ini adalah kumpulan lukisan yang dikumpkan dari puzzle, disitu ada kota, kabupatan, hingga karakter, adat, suku dan budaya  yang berbeda.

“Saat itu saya baru menjabat Gubernur, saya melihat angka kemiskinan Sumsel ini mendekati 13 persen. Alhamdulillah berkat kerja keras semua saat ini angka kemiskinan Sumsel menjadi 11 persen,” ungkapnya.

Selain itu, Herman Deru juga menjelaskan semua Kepala Daerah ada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang harus dipertanggungjawabkan dalam visi dan misinya selama jabatan 5 tahun.

“Saya  berharap buku ini bermanfaat bagi berbagai kepentingan serta menambah wawasan khususnya yang tidak berada di  struktur pemerintah ,” ujarnya

Sementara itu, Dekan Fisip, Prof. Alfitri mengatakan karya buku ini sangat monumental apalagi karya ini adalah karya masa studi dan ini wujud komitmen dari mahasiwa untuk bisa mempublikasi pikiran-pikiran yang dimasukan dalam sebuah buku.

“Oleh sebab itu kita ucapkan. Selamat kepada mahasiswa DAP anggkatan 5  yang telah  melahirkan satu buku bagi program administrasi publik Unsri. Mudah-mudahan ini akan dilanjutkan oleh angkatan   lainnya untuk bisa berkarya seperti ini,” pungkasnya.

Tak hanya itu, menurutnya kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi dan berbagi ilmu dan  wawasan sehingga bisa melahirkan generasi yang cerdas dan berkulitas.

Buku Bunga Rampai Ngobrol Santai Otonomi dan Pembangunan Daerah merupakan karya dari mahasiswa-mahasiswi Angkatan 5 DAP Fisip Unsri.

Pada kesempatan ini, Gubernur Sumsel Herman Deru menandatangani Replika Buku Bunga Rampai.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed